-->








4.749 Hektare Sawah di Aceh Tamiang Rusak Akibat Banjir, Kerugian Mencapai Rp 43 Miliar

16 November, 2022, 14.47 WIB Last Updated 2022-11-16T07:47:50Z

Kepala Bidang (Kabid) Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang Muhammad Yunus

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang sejak 31 Oktober 2022 laku, menyisakan derita bagi para petani.  

Seiring surutnya banjir, kerusakan permukaan sawah terlihat di sana-sini. Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk membantu petani bangkit dari kerterpurukan.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Safuan, SP, melalui Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan, Muhammad Yunus, saat ditemui LintasAtjeh.com, di ruang kerjanya, Rabu (16/11/2022) siang menyampaikan bahwa banjir yang menerjang seluruh kecamatan di kabupaten tersebut, sejak 31 Oktober lalu berdampak besar bagi sektor pangan. 

Menurut Yunus, dari pendataan yang telah dilakukan, banjir telah merusak hamparan sawah seluas 4.749 hektare.

Dia mengungkapkan, hamparan ini merupakan tanaman padi yang didominasi umur tanam 60 hingga 90 HST atau musim tanam periode Agustus hingga Oktober. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH COM

Diketahui diperiode musim tanam dilakukan di areal 4.849 hektare.

"Artinya, yang selamat dari banjir hanya 100 hektare," terang Yunus 

Yunus menambahkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan rincian kerugian yang dialami petani. Kerugian petani bervariasi karena tergantung umur tanam. 

Namun, secara umum kerugian ini mencapai Rp 43.527.550.000.

"Mengenai kerugian ini sudah kita usulkan ke Kementerian agar mendapat perhatian," jelas Yunus .

"Selain tanaman padi, kerugian juga dialami petani jagung seluas 61 hektare, cabai merah 18 hektare dan bawang merah 5 hektare. Untuk komoditas ini, kita telah dilakukan usulan untuk mendapat program bantuan dari pemerintah," ungkapnya lagi.[ZF]






 

Komentar

Tampilkan

Terkini