-->

KIP dan Mantan Aktivis Abdya Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

12 Februari, 2024, 13.37 WIB Last Updated 2024-02-18T06:45:41Z


LINTAS ATJEH | ABDYA - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat Daya (Abdya) mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilih di Pemilu 14 Februari 2024.

Ketua KIP Abdya Iswandi SH MH, melalui Ketua Devisi Sosialisasi dan SDM, Sayuti mengatakan, pihaknya meminta agar masyarakat Abdya menggunakan hak pilihnya sehingga tidak ada yang masuk golongan putih (golput) pada pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari. 


"Kami mengajak dan berharap kepada seluruh masyarakat yang sudah ada hak pilih untuk datang ke TPS masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya dalam rangka mensukseskan pesta demokrasi 2024," ungkap Sayuti, Senin (12/2/2024). 


Sayuti menjelaskan, bahwa pada Pemilu tahun ini, masyarakat akan memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI ) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) , Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK). 


"Kami berharap agar masyarakat Abdya tidak golput saat hak suara sudah diberikan tidak digunakan, maka akan merugikan bagi bangsa dan daerah yang kita cintai," ujarnya. 


TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Sebagai bentuk sosialisasi kepemiluan, sebut Sayuti, pihaknya telah melakukan berbagai strategy seperti turun ke sekolah, ke pesantren, ke lembaga pemasyarakatan(LP) dalam rangka mengajak masyarakat untuk memilih di pemilu 2024. 


"Kemudian, terakhir kita juga sudah membuat jalan santai, itu semua kita lakukan dalam dalam bentuk sosialisasi kepemiluan untuk menggalakkan pemilih pemula untuk ikut memilih pada tanggal 14 Februari mendatang," sebutnya. 


"Oleh sebab itu, kami berharap agar masyarakat tidak golput karena satu suara akan menentukan kebaikan masa depan bangsa," pungkasnya. 


Sementara itu, mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Abdya Musliadi menjelaskan, golput bukanlah solusi untuk menentukan arah kemajuan bangsa.


"Jangan takut datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan hak suara, karena satu suara pemilih bisa menentukan kemajuan bangsa dan daerah," kata Musliadi, alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Abdya 2016.[AK]

Komentar

Tampilkan

Terkini