Ilustrasi |
Pencatutan nama aparat negara tersebut dilakukan Mwr pada saat awak media melakukan konfirmasi terkait adanya pengangkutan minyak solar hasil olahan minyak mentah di Ranto Peureulak yang melintas menuju Medan, Sumatera Utara, Jumat (02/02/2024) dini hari.
"Dulu saya yang pegang pengaturan koordinasi truk dengan nomor polisi BL 8583 AS, karena bulak-balik ribut-ribut aja, sekarang sudah kembali di ambil oleh *** (menyebutkan nama dan jabatan Aparat Negara). Sekarang saya beralih berjualan kopi dan makanan saja," ujar Mwr menjawab konfirmasi wartawan.
Mwr yang sering bercerita kepada awak media bahwa dirinya banyak mengenal aparat negara bertugas di Aceh itu saat dikonfirmasi kembali LintasAtjeh.com, Minggu (04/02/2024), Mwr hanya membaca pesan WhatsApp dan tidak memberikan jawaban.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Salah seorang supir truk pengangkut minyak solar hasil olahan minyak mentah Ranto Peureulak yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui sejumlah awak media menyampaikan bahwa muatan minyak tersebut merupakan milik Mwr.
"Minyak ini punya"Boss Nwr" bg. Biasanya aman-aman saja kami mengangkut barang milik Boss ini, karena beliau sudah berkoordinasi dengan semua," aku supir truk.
Sementara itu, Aparat Negara yang disebut-sebut sebagai pengawal pengangkutan minyak solar hasil olahan minyak mentah ilegal Ranto Peureulak saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (04/02/2024) mengaku bahwa dirinya tidak ada keterlibatan dalam pengawalan minyak tersebut.
"Gak ada itu. Nanti saya konfirmasi ke dia (Mwr)," tulisnya.[Sm]