-->








Miris! Bisnis Prostitusi Marak Jangkiti Anak Dibawah Umur di Kota Peraih Adipura

29 Maret, 2024, 11.25 WIB Last Updated 2024-03-29T04:25:33Z

Ilustrasi 

LINTAS ATJEH | LANGSA - 'Ibarat Jamur di Musim Penghujan'. Begitulah marak dan terkesan bebasnya bisnis prostitusi yang tumbuh sehingga telah menjangkiti anak dibawah umur di Kota Langsa, Propinsi Aceh yang berjuluk Kota Jasa.


(Baca : Langsa Under Cover, Gejolak Nafsu Liar Waria di Tepian Malam)


Hasil investigasi LintasAtjeh.com, ada beragam modus operandi dalam menjalankan bisnis prostitusi yang dilakoni anak dibawah umur yang semestinya masih duduk di bangku SMP dan SMA tersebut, diantaranya melalui media sosial, pemesanan menggunakan jasa perantara atau mucikari,


"Bunga" (Bukan nama sebenarnya), salah seorang anak dibawah umur yang terjerumus dalam bisnis prostitusi tersebut saat ditemui LintasAtjeh.com di sebuah cafe mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakoninya sudah di ketahui oleh orang tuanya dan tidak ada larangan.


"Usia saya sekarang 15 tahun bang. Baru sekitar setahun saya lakoni pekerjaan ini demi membantu kebutuhan ekonomi keluarga," aku Bunga saat ditemui LintasAtjeh.com, Kamis (28/03/2024).


(Baca : YPAP: Seks Bebas Satu Penyebab Meningkatnya HIV-AIDS)


Saat ditanya berapa pendapatan yang dihasilkan dalam melakoni pekerjaan tersebut, Bunga merincikan bahwa untuk sekali show ia menerima bayaran minimal 200 ribu rupiah. Tetapi jika permalam 800 ribu rupiah.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


"Tergantung juga siapa yang pesan bang, kalau dari luar daerah bisa lumayan dapatnya. Kebanyakan orang-orang lokal yang pakai jasa saya," ungkapnya.


Saat ditanya apakah ia tidak takut dengan efek dari pekerjaan tersebut, karena bisa merusak kesehatan maupun kejiwaan di masa depannya. Bunga mengatakan ia tidak mengetahuinya, semua Bunga lakukan demi uang saja tanpa berpikir resiko kedepannya.


"Saya takut setelah mendengar penjabaran dari abang, memang pekerjaan ini dosa besar, jadi saya harus bagaimana bang?" ujar Bunga sambil mengusap air matanya.


"Saya akan berupaya meninggalkan pekerjaan ini dan fokus belajar di sekolah serta mencari pekerjaan lain yang halal, terimakasih atas wejangan yang diberikan," pungkasnya.


Hasil pantauan LintasAtjeh.com, pada pukul 11.30 sampai 01.00 WIB di seputaran Lapangan Merdeka Kota Langsa yang berada di depan Pendopo Walikota Langsa terlihat adanya proses antar jemput atau diduga transaksi. [Sm]

Komentar

Tampilkan

Terkini