-->

Perdana, Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Jihad Wisuda dan Khatam Qur'an Angkatan ke-1

11 Juni, 2024, 14.25 WIB Last Updated 2024-06-11T07:25:20Z
LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Jihad melaksanakan Wisuda dan Khatam Qur'an Angkatan ke-1, Kamis (06/06/2024), dipusatkan di Gedung Banta Ahmad Sungai Iyu, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. 

Turut hadir dalam acara Wisuda dan Khatam Qur'an Angkatan ke-1 tersebut, antara lain Kemenag Aceh Tamiang, Perwakilan Camat Bendahara, Danramil Bendahara, Ustadz Hasan Abdussalam, Pimpinan PT. Bahari Lestari, Perwakilan Polsek Sungai Iyu, Kepala Sekolah dalam kecamatan Bendahara, tokoh masyarakat dan seluruh Wali Santri Pesantren Tahfidzul Quran Al Jihad.

Dilansir dari harian9.com, Selasa (11/06/2024), Pimpinan Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Jihad Sungai Iyu, Ustadz Syamsul Bahri, S. Pd.I,  menyampaikan, hari ini kita menjalani kehidupan nyata namun pada suatu hari nanti kehidupan itu hanya akan menjadi sebuah cerita untuk dikenang dan dicontoh oleh orang lain.

"Perilaku baik akan menjadi amal jariah, perilaku yang buruk akan menjadi dosa jariah, karena setiap perbuatan akan ada balasannya. Mari kita mengukir cerita yang baik bersama Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Jihad dalam visi dan misi menjadikan generasi kita sebagai generasi Qur'ani yang kuat, cerdas, jujur dan amanah sebagai ahlul Qur'an keluarga Allah di muka bumi," ajak Syamsul Bahri.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Dijelaskannya, wisuda dan khatam Qur'an angkatan ke-1 Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Jihad Sungai Iyu berjumlah 17 orang. "Mereka merupakan generasi pertama dan Pesantren ini sudah berdiri selama tiga tahun," ungkap Ustadz Syamsul Bahri.

Dalam kesempatan tersebut, Tengku Abdul Majid selaku Dewan Pembina Yayasan Pesantren Al Jihad mengingatkan para santri untuk terus bersemangat, bersungguh-sungguh dan berusaha semaksimal mungkin dalam menuntut ilmu.

"Agar kedepan bisa menjadi generasi yang cerdas dan berilmu, calon pemimpin di masa yang akan datang," harap Tengku Abdul Majid.

Sementara itu Syafaruddin mewakili Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan bahwa menjadi santri bukan harus menjadi seorang tengku atau ustadz saja. 

"Tetapi dengan kepedulian pemerintah yang sangat luar biasa, nantinya bisa menjadi guru, dokter, pegawai pemerintah, anggota Polri, TNI dan masih banyak lagi cita-cita lain yang bisa diraih dengan menjadi seorang santri," terangnya.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini