-->

Hati-hati!!! Kalau Ada Telepon dari Nomor Ini, Jangan Respons Balik

01 Juli, 2024, 15.08 WIB Last Updated 2024-07-01T08:08:45Z
Ilustrasi spam panggilan telepon. (Freepik)
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Masyarakat perlu berhati-hati terhadap kejahatan penipuan yang marak terjadi dengan berbagai macam jenis. Salah satu yang terkenal dan masih memakan banyak korban adalah wangiri fraud atau penipuan wangiri.

Penipuan jeni ini menggiring orang penasaran untuk menelepon balik missed call dari nomor luar negeri tak dikenal.

Meskipun penipuan wangiri sudah dikenal sejak bertahun-tahun silam. Namun masih banyak orang yang terperangkap dan dirugikan. Bahkan, modus ini sempat viral di Indonesia pada tahun 2018. Modus penipuan ini pertama kali terjadi di Jepang sekitar tahun 2000.

Mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Jika terpancing menelepon nomor telepon asing yang digunakan oleh penipu, saldo pulsa bisa tersedot banyak karena itu merupakan sambungan langsung internasional.

Bahkan, kalau nomor itu termasuk ke layanan premium, kerugian lain dapat mengintai dengan pengenaan biaya tambahan. Tentu saja biaya tambahan itu sebagian besar akan masuk ke kantong penipu.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Kominfo mengingatkan, jika mendapat telepon dari orang tak dikenal, pengguna harus melakukan pengecekan prefiks atau awalan nomor yang melakukan missed call.

"Bila nomor tersebut berasal dari internasional, lebih baik cek kembali, apakah nomor tersebut terasa familiar atau tidak. Apabila tidak, sebaiknya jangan menelepon balik," mengutip Detikcom, Minggu (30/6/2024).

Perlu diketahui, setiap negara memiliki kode nomor seluler. Misalnya, Indonesia memiliki kode negara +62, lalu ada +24 yang berasal dari Kongo, hingga +91 dari India.

Meski penipuan sudah lama terjadi, imbauan tersebut masih berlaku hingga sekarang. Jangan asal menerima telepon atau menelepon balik nomor tak dikenal. Jika penasaran, kamu bisa melakukan penelusuran nomor asing itu di mesin pencari.[CNBC Indonesia]
Komentar

Tampilkan

Terkini