-->

 



 


Cucu Sultan Aceh Minta Pemerintah dan BPK Wil 1 Aceh Tetapkan Kompleks Situs Makam Siti Ubi Syah Menjadi Situs Cagar Budaya Aceh

12 November, 2025, 09.52 WIB Last Updated 2025-11-12T12:10:44Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemimpin Darud Donya Cut Putri yang juga Cucu Sultan Aceh mendesak pemerintah dan BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Wil 1 Aceh, agar segera menata dan memugar Situs Sejarah Kompleks Makam Putri Siti Ubi Syah, serta mendaftarkannya menjadi Cagar Budaya.

Kompleks makam ini adalah situs makam penting Kesultanan Aceh yang bahkan di cari-cari oleh peneliti luar negeri. 

Situs makam putri dari Sultan Alaiddin Al Kahhar ini ditemukan beberapa tahun lalu di Gampong Pande Bandar Aceh Darussalam. 

Kompleks makam yang berisi beberapa makam para tokoh besar dan Ulama Kesultanan Aceh ini, berada dalam kondisi memprihatinkan dan terancam rusak.

Dalam sumber sejarah Aceh Kitab Bustanussalatin karangan Syeikh Nuruddin Ar Raniry, dan juga Hikayat Aceh yang di akui UNESCO, ada disebutkan beberapa anak Sultan Alaidin Al Kahhar, termasuk Kakek Sultan  Iskandar Muda Sultan Abangta Abdul Jalil. 

Siti Ubi Syah bersaudara dengan Sultan Ali Riayat  Syah (1571-1579 M)  Bin Sultan Alaidin Al Kahhar, dan Sultan Abangta Abdul Jalil Bin Sultan Alaidin Al Kahhar. 

Sultan  Ali Riayat Syah yang merupakan saudara dari Putri Ubi Syah sangat terkenal sampai Eropa, karena pernah menyerang Malaka dan membuat Portugis ketakutan. 

Kisah penyerangan Aceh yang hebat ini bahkan menggema sampai negeri Eropa dan dikenang bertahun-tahun lamanya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Temuan makam Putri Siti Ubi Syah anak Sultan Alaiddin Al Kahhar ini menambah daftar tokoh wanita di Aceh, yang merupakan tokoh pahlawan kebanggaan Aceh.

Putri Siti Ubi Syah Binti Sultan Alaidin Al Kahhar (1539-1571 M) Bin Sultan Ali Mughayat Syah (1507-1530 M) yang menjaga salah satu benteng terkuat Kuta Bak Bi di Kuala Aceh, selain Laksamana Malahayati (1550-1615 M)  Bin Laksamana Mahmud Bin Sultan Salahuddin (1530-1539 M) Bin Sultan Ali Mughayat Syah (1507-1530 M) yang terkenal sebagai wanita penjaga benteng terdepan Aceh.

"Artinya sejak zaman dahulu Kesultanan Aceh adalah kesultanan terkuat yang memiliki banyak tokoh wanita hebat pemberani sejati!" tegas Cut Putri kepada media ini, Rabu (12/11/2025).

Dalam nisannya juga tersirat bahwa Putroe Ti Ubi Syah adalah seorang yang taat dan shalihah. 

Pada masa dahulu di Kesultanan Aceh, para Sultan dan keluarga Raja umumnya telah menyiapkan nisannya sendiri ketika merasa tua atau sedang sakit. Dalam nisan biasanya ditulis pesan atau syair-syair untuk generasi yang akan datang. 

Pada nisan makam Siti Ubi Syah tertulis kalimat Indah: "Ad Dunya Sa'ah Faj'alaha Ta'ah", artinya "Dunia hanya sesaat jadikanlah ia ketaatan".

Sebuah pesan mendalam dari seorang Putri Sultan besar Aceh yang  terkenal di dunia. Seorang Putri bangsawan yang memiliki nyaris segalanya, kekayaan, keagungan dan kemahsyuran. 

Dengan segala kelebihan dirinya, namun pesan di nisannya amat singkat untuk anak cucunya, dan generasi Aceh dimasa mendatang: bahwasannya hidup di dunia ini hanya sementara saja, maka jadikanlah hidup ini hanya berisi ketaatan kepada Allah.  

"Putri Siti Ubi Syah adalah seorang Putri mulia, anak orang mulia, cucu orang  mulia, keturunan orang mulia. Mari kita berikan penghormatan setinggi-tingginya, dan do'a terbaik, untuk Putri Ubi Syah pahlawan mulia," tutup Cut Putri.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini