-->

 



 


Guru SDN 3 Jagong Jeget Berhasil Terbitkan Buku Bullying pada Remaja di Dunia Pendidikan

07 November, 2025, 06.40 WIB Last Updated 2025-11-06T23:40:25Z
LINTAS ATJEH   |   ACEH TENGAH - Hasil kolaborasi guru SD Negeri 3 Jagong Joget Kabupaten Aceh Tengah telah berhasil melahirkan sebuah karya inspiratif dari tangan para pendidik di Kecamatan Jagong Jeget. 

Buku berjudul “Bullying pada Remaja di Dunia Pendidikan” telah resmi diterbitkan oleh Dendalion Publisher Bogor dengan Nomor DPBN: 1118-0925-0598-9. 

Karya ini menjadi bukti nyata bahwa guru bukan hanya pendidik di kelas, tetapi juga agen perubahan sosial yang berperan dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan melalui literasi.

Kepala SD Negeri 3 Jagong Jeget, Edy Suprapto, M.Pd, kepada media ini, Kamis (06/11/2025) menyampaikan, terima kasih kepada para guru penulis buku tersebut, dan mengapresiasi yang telah dilakukan oleh rekan-rekan guru dalam melahirkan karya luar biasa ini. 

"Buku Bullying pada Remaja di Dunia Pendidikan memberikan pesan kuat, bahwa perundungan adalah persoalan serius yang harus kita tangani bersama," ujar Edy.

Katanya, meski mungkin belum bisa dihapus sepenuhnya, setidaknya kita dapat mengurangi kasusnya dengan kepedulian dan tindakan nyata.

Kepala sekolah menjelaskan, buku ini ditulis oleh tim pendidik hebat yakni, Wahyuni Maida, S.Pd, Siti Maimunah, M.Pd, Tri Mariana, S.Pd, Edy Suprapto, M.Pd, Jamal Yuliantoro, S.Pd, Ponisih, S.Pd, Gr, Mundarti, S.Pd, Denik Istiqomah, S.Pd, Baljun, S.Pd, Yaspiyanti, S.PdI, dan Faizah, S.Pd.

Lebih lanjut Edy menuturkam, dengan gaya penulisan yang lugas dan berdasarkan pengalaman nyata di dunia pendidikan, buku ini mengupas tuntas penyebab, dampak, serta solusi konkret dalam mencegah dan menangani kasus perundungan di sekolah. 

"Buku ini menjadi panduan praktis bagi guru, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan bebas kekerasan," imbuhnya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Sementara itu, Penanggungjawab terbitnya buku ini, Siti Maimunah MPd mengatakan, rasa syukurnya. Ia merasa sangat bahagia melihat rekan-rekan guru berani keluar dari zona nyaman untuk mulai berkarya.

"Awalnya banyak yang merasa malu, tapi berkat dukungan kepala dan pengawas sekolah, akhirnya lahirlah karya yang luar biasa ini,” ungkap Siti.

Terpisah, Ketua Funder Rangkang Guree Meurunoe, Indra Mardia MPd yang turut berperan dalam menginspirasi dan membimbing para guru hingga karya ini terwujud.

“Kehadiran Rangkang Guree Meurunoe bertujuan untuk menumbuhkan keberanian guru, khususnya guru pemula, agar berani menampilkan potensi diri," kata Iin.

Dikatakannya, jika kita tidak pernah memulainya, kita tak akan tahu sejauh mana kemampuan kita. 

Maka, jangan takut untuk mencoba, terus belajar, dan pertajam potensi yang ada agar kita dapat memberikan yang terbaik bagi anak didik.

Iin menambahkan, bullying bukan sekadar kenakalan, ia mencuri kenyamanan, melukai hati, dan mengancam masa depan generasi muda.

Diharapkannya, melalui karya ini, para guru berharap dapat menggerakkan kesadaran bersama untuk menghentikan praktik bullying di dunia pendidikan.
"Mari bersama hentikan bullying, karena melindungi anak berarti menjaga masa depan bangsa," pungkas Iin.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini