LINTAS ATJEH | ACEH TIMUR - Nurul Husna, warga Desa Seunebok Jalan, Aceh Timur, meninggal dunia setelah terseret arus banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Aceh sejak pertengahan November 2025.
Husna, anak dari pasangan Nursiah dan Muslim, menjadi salah satu dari ratusan korban jiwa dalam bencana yang hingga kini belum ditetapkan sebagai status darurat nasional oleh Prabowo Subianto.
Jenazah Husna telah dimakamkan pada Kamis, 27 November 2025. Menurut kesaksian tetangganya, Raudhatul Mahya, almarhumah sebelumnya berpamitan untuk mengantar suaminya ke kedai gerobak di kawasan Buket Teukuh, Gampong Kede Rabo.
Di perjalanan pulang, Husna bersama adiknya terseret arus di area persawahan.
“Alhamdulillah adiknya selamat, cuma korban yang terseret arus,” kata Mahya.
Hingga hari ini, keluarga Husna yang tinggal di Dusun Palang Paleng, Desa Seunebok Jalan, masih terjebak di rumah duka yang juga terendam banjir.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LUNTASATJEH.COM
Tidak ada bantuan yang masuk ke wilayah tersebut, baik logistik dasar maupun dukungan untuk para penyintas.
Mahya menjelaskan, keluarga korban sangat membutuhkan bantuan mendesak.
“Mereka butuh dana, beras, bahan pokok, santunan duka, sama susu bayi. Anak korban masih bayi, kalau tidak salah umurnya sembilan bulan,” ujarnya.
Selain itu, akses menuju Gampong terhambat karena ketiadaan minyak kendaraan, membuat warga semakin kesulitan mencari kebutuhan pokok.
Bencana banjir Aceh tahun ini telah menelan banyak korban jiwa dan membuat puluhan ribu warga terisolasi.
Namun, hingga kini sejumlah wilayah terdampak belum mendapatkan perhatian dan bantuan memadai. Keluarga Nurul Husna hanyalah satu dari banyak keluarga yang masih menunggu uluran tangan.[*/Red]



