LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemadaman listrik yang belum juga berakhir di sejumlah wilayah Aceh memicu kekecewaan publik. Ibrahim, warga Darussalam, Aceh Besar, menilai pernyataan PLN terkait progres pemulihan kelistrikan tidak sesuai kenyataan di lapangan. Ia menyebut informasi tersebut “cenderung hoaks” dan hanya menjadi laporan manis untuk menyenangkan Presiden.
Warga lainnya, Tarmizi, juga menilai informasi dari PLN jauh dari fakta. Menurutnya, masyarakat sudah berhari-hari menunggu janji pemulihan, namun kondisi di rumah mereka tetap gelap. “Setiap hari ada kabar perbaikan, tapi listrik tidak juga hidup. Ini sudah mirip hoaks,” ujarnya dengan nada kecewa yang disampaikan kepada media, Minggu (07/12/2025).
Sebelumnya, General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra, menyatakan bahwa progres pemulihan dari Pembangkit Arun terus membaik. Ia mengklaim sistem kelistrikan Aceh akan segera kembali normal setelah empat tower Emergency Restoration System (ERS) didirikan di Pantai Baru, Bireuen, sebagai langkah percepatan pemulihan pascabencana.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
PLN menargetkan aliran listrik dari Arun menuju Banda Aceh dapat dilakukan pada Minggu, 7 Desember, setelah proses penarikan dan pengikatan konduktor diselesaikan. “Estimasi besok selesai, dan mohon doanya hari Minggu nanti kami akan mencoba melakukan energize,” kata Eddi Saputra dalam rapat koordinasi dengan Pemerintah Aceh, Jumat (05/12/2025) malam.
Ia berharap suplai dari Arun dapat segera mengaliri Banda Aceh yang hingga kini belum sepenuhnya menyala. “Mudah-mudahan dengan berhasilnya energize hari Minggu, pasokan dari Arun ini bisa memasok ke Banda Aceh, sehingga wilayah yang belum bisa nyala dapat pulih,” ujarnya.
Namun kondisi di berbagai wilayah Aceh menunjukkan masih banyak kawasan yang tetap gelap gulita. Hal ini membuat pernyataan PLN dipertanyakan warga, yang meminta perusahaan tersebut menyampaikan informasi secara jujur dan berbasis fakta agar masyarakat tidak merasa dibohongi dalam situasi darurat bencana.[MT]



