-->








Oknum Petugas Imigrasi Lhokseumawe Tantang Duel Wartawan

17 Juni, 2015, 03.19 WIB Last Updated 2015-06-16T20:19:32Z
IST
LHOKSEUMAWE - Oknum petugas Imigrasi Kelas II Lhokseumawe, Busairi, nyaris duel dengan salah seorang wartawan media online Lintas Atjeh, Syamsul Arifin di kantor Imigrasi setempat, Selasa pagi (16/6).

Kejadian itu terjadi ketika Arifin bersama tiga rekannya yang juga wartawan hendak menemui Kepala Imigrasi, Muhammad Akmal untuk mewawancarai perihal pengungsi Rohingya yang dipindahkan ke Kuta Makmur.

Namun, karena Kepala Imigrasi tersebut sedang tidak ada di tempat, Arifin kemudian bersama rekannya hendak cabut meninggalkan tempat. Lantas, Busairi justeru datang menghampiri wartawan itu dengan wajah emosi.

Kemudian, dikatakan Arifin, tiba-tiba oknum petugas tersebut bertanya hingga empat kali "Cari Siapa" dengan nada keras dan gaya menantang mengajak duel (berkelahi) secara jantan di halaman kantor imigrasi.

"Kalian cari siapa, tidak ada Sayed Fauzi disini, tidak ada Sayed Akmal disini. Kalian datang ke sini tidak ada minta izin, saya tidak takut dengan wartawan. Ayo kita main secara jantan di luar, buka pakaian," ucap Busairi dengan nada teriak serak basah dan gemetar sembari mengarahkan telunjuknya ke arah wartawan.

Situasi pun kian memanas, salah seorang wartawan rekan dari Arifin mencoba mengambil gambar dengan handphone kamera tinggi. Namun, si Busairi kian naik fitam dan hendak merampas handphone tersebut.

Busairi semakin bringas dan terus menerus mengajak si wartawan untuk duel bersamanya secara jantan. Ke empat wartawan tersebut pun nyaris naik fitam dengan ajakan tersebut. Beruntung beberapa petugas lainnya berhasil mendinginkan suasana.

"Kami mintak maaf atas sikap teman kami dengan abang-abang wartawan. Sudahlah jangan ribut-ribut lagi. Teman saya itu (busairi,red) memang seperti itu, dia suka marah-marah," kata petugas Imigrasi, Yusuf.

Suasana panas kemudian menjadi tenang, para wartawan meninggalkan tempat. Sementara oknum petugas tersebut masih saja ngomel-ngomel seraya menunjukkan bahwa dirinya hebat. Padahal belakangan diketahui, bahwa ia merupakan petugas security honorer yang sebelumnya bekerja sebagai tukang parkir di halaman imigrasi.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini