BANDA
ACEH - Perempuan Aceh tak boleh kehilangan Ruh ke-Acehannya.
Ruh ke-Acehan Perempuan Aceh adalah semangat dan keberanian. Oleh karena itu
peran perempuan Aceh sangat menentukan sejak zaman dahulu.
“Tak perlu lagi ada debat
kusir soal emansipasi, kesetaraan gender bahkan isu-isu perempuan yang lain
yang terkadang sangat tidak konstruktif untuk dibahas. Marilah terus berkonstribusi
untuk bangsa ini,” demikian disampaikan Zubaidah Azwan disela-sela menziarahi
makam Laksamana Malahayati, Rabu (08/11/2017), di kawasan Krueng Raya.
Semangat Laksamana Malahayati
harus benar-benar hadir dan lahir dalam jiwa setiap generasi Aceh bahkan Bangsa
Indonesia.
Semangat itulah yang
mendorong tekadnya sehingga bisa berhasil membangun Forum FRAKSI-PilkadA. Perlu
diapresiasi karena hanya lewat keberanian dan kerja ikhlas, kita mampu
mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk berani menentukan pilihannya
tanpa intimidasi dan teror.
Fraksi PilkadA (Forum Aksi
Bersih Pilkada Aceh) diinisiasi melalui proses diskusi panjang beberapa tokoh
OKP, Ormas, kalangan professional dan sipil beberapa kali di awal tahun
menjelang pilkada 2017. Diskusi awal dilaksanakan untuk memetakan tujuan
bersama demi terwujudnya pilkada yang santun, damai dan saling menghargai
perbedaan.
“Laksamana Malahayati kini
telah dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Semoga hal ini menjadi penyemangat
bagi seluruh perempuan di Nusantara,” ungkapnya menginspirasi.[*]