Lintasatjeh.com - Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 sudah berlangsung. Sebagian Partai politik tidak puas dengan pelaksanaan pemilu yang dinilai banyak terjadi kecurangan, sebagaimana yang terjadi di Sabang sebanyak 13 parpol menuntut pemilu ulang.
"Setelah saya cermati di seluruh Aceh Utara, pelaksanan Pemilu teramat sangat tidak memuaskan dimana-mana terjadi intimidasi oleh salah satu peserta Pemilu," demikian dikatakan Ketua DPD Nasdem Aceh Utara, Ir H.T.Muttaqin, MM, kepada Lintasatjeh.com, Sabtu (12-4-2014).
Bahkan, praktik diskriminasi oleh penyelenggara pemilu dan pihak keamanan terkesan membiarkan salah satu peserta pemilu bertindak sesukanya untuk mengarahkan, memaksa pemilih untuk mencoblos salah satu lambang dan atau nama Caleg peserta pemilu dari partai tersebut.
Demikian juga, banyak pemilih yang tidak sempat menggunakan hak pilihnya karena di intimidasi dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditutup, meskipun pemilih masih antri untuk memilih dengan alasan sudah pukul 13.00 WIB.
Jadi, Pemilu 2014 ini lebih bobrok dari periode sebelumnya. Demikian juga sebelum masa kampanye, saat kampanye dan masa tenang ada peserta pemilu yang melakukan kampanye meskipun secara aturan tidak dibenarkan, tapi oleh penyelenggara dan pengawas serta pihak keamanan membiarkannya dengan tidak menegur apalagi menindak perserta Pemilu tersebut.
Ditanya apakah Nasdem ada bukti-bukti kecurangan, dan apa yang akan dilakukan oleh Nasdem nanti?
"Kita sedang mengumpulkan dari teman-teman di TPS-TPS dan DPC serta masyarakat yang bersimpati serta menginginkan perubahan."
Ditambahkan, berkenaan dengan langkah-langkah yang akan kami ambil tentunya kami akan berkoordinasi dengan DPW dan DPP, dan apapun yang menjadi keputusan dari DPW dan DPP tentu yang terbaik bagi kami di DPD.
Laporan Samsul Arifin | Lhokseumawe
"Setelah saya cermati di seluruh Aceh Utara, pelaksanan Pemilu teramat sangat tidak memuaskan dimana-mana terjadi intimidasi oleh salah satu peserta Pemilu," demikian dikatakan Ketua DPD Nasdem Aceh Utara, Ir H.T.Muttaqin, MM, kepada Lintasatjeh.com, Sabtu (12-4-2014).
Bahkan, praktik diskriminasi oleh penyelenggara pemilu dan pihak keamanan terkesan membiarkan salah satu peserta pemilu bertindak sesukanya untuk mengarahkan, memaksa pemilih untuk mencoblos salah satu lambang dan atau nama Caleg peserta pemilu dari partai tersebut.
Demikian juga, banyak pemilih yang tidak sempat menggunakan hak pilihnya karena di intimidasi dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditutup, meskipun pemilih masih antri untuk memilih dengan alasan sudah pukul 13.00 WIB.
Jadi, Pemilu 2014 ini lebih bobrok dari periode sebelumnya. Demikian juga sebelum masa kampanye, saat kampanye dan masa tenang ada peserta pemilu yang melakukan kampanye meskipun secara aturan tidak dibenarkan, tapi oleh penyelenggara dan pengawas serta pihak keamanan membiarkannya dengan tidak menegur apalagi menindak perserta Pemilu tersebut.
Ditanya apakah Nasdem ada bukti-bukti kecurangan, dan apa yang akan dilakukan oleh Nasdem nanti?
"Kita sedang mengumpulkan dari teman-teman di TPS-TPS dan DPC serta masyarakat yang bersimpati serta menginginkan perubahan."
Ditambahkan, berkenaan dengan langkah-langkah yang akan kami ambil tentunya kami akan berkoordinasi dengan DPW dan DPP, dan apapun yang menjadi keputusan dari DPW dan DPP tentu yang terbaik bagi kami di DPD.
Laporan Samsul Arifin | Lhokseumawe
