-->

Suryadharma Ali bilang tidak mudah melengserkan dirinya

15 April, 2014, 19.53 WIB Last Updated 2014-04-17T14:40:38Z
Lintasatjeh.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Suryadharma Ali mengatakan, tidak mudah untuk melakukan Muktamar luar biasa dan melengserkan dirinya.

"Dukungan untuk melakulan Muktamar tidak mudah, dan dibutuhkan proses," ujar SDA, sebutan singkat nama Suryadharma Ali, di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (15/4).

Tampak sesepuh PPP KH. Nur Iskandar SQ, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (MPP PPP) H. A Lulung Lunggana, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan para politisi PPP lainnya. Tampak hadir juga si Raja Dangdut H. Roma Irama.

Dia mengatakan, tidak ada aturan AD/ART Partai yang dilanggar, dan kedatangan dirinya sebagai Ketua Umum PPP ke Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta tidak bisa dijadikan alasan untuk melengserkan dirinya dari kursi jabaran Ketua Umum.

"Tidak ada aturan yang saya langgar, memang ada DPP dengan berdalil surat 109 AD/ART padahal itu untuk calon legislatif (Caleg), dan saya bukan caleg, dan Prabowo bukan caleg," ujarnya.

Menteri Agama ini mengatakan, kedatangannya sebagai Ketua Umum PPP dalam rapat umum Partai Gerindra adalah sebuah kehormatan yang luar biasa, dan bukan pelanggaran etika seperti yang disematkan kubu lain kepada dirinya.

"Ini sebuah kehormatan yang luar biasa, dan bukan pelanggaran etika, coba bayangkan saya menghormati Prabowo, dan Prabowo menghormati saya. Dan Politik itu momentum, dan momentum itu adalah sebuah kehormatan," tegas Surya.

Dia mengatakan, apa yang dilakukan dirinya sampai saat ini tidak ada konstituen PPP, Kyai, dan pimpinan pesantren yang memprotes apa yang dilakukannya.

"Tidak perlu minta maaf pada caleg, dan ini ijtihad politik. Ada satu yang saya ingin ungkap, tapi tidak saya ungkap sekarang, dan buku saja berjilid-jilid, tunggu sajalah," ujarnya tanpa memberi tahu maksud tersebut.

Dia mengatakan, di dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP pada 9 Januari 2014 lalu,  menempatkan SDA sebagai salah satu calon presiden. "Itu putusannya 9 Januari, dan saya terima. Kehadiran saya di Gerindra untuk cari wapres itu sah-sah  saja," tukas Surya.[Jaringnews]







Komentar

Tampilkan

Terkini