"Peci di kepala, anak anjing diperut" Begitulah istilahnya.
PASCA ditetapkannya Surya Darma Ali sebagai Tersangka oleh KPK, seakan gunung Es besar telah meledak ketengah tengah kader partai yang berlambang ka'bah kemarin malam, Ketua Umum PPP ini bukan tanpa alasan menjadi calon teman se apartemen dengan angelina sondakh, Andi Malaranggeng, Luthfi Hasan, Atut Cs dll.
Pada tahun 2011 SDA melalukan tindak pidana korupsi untuk pengadaan barang dan jasa jamaah haji, sangat mencengangkan publik, orang nomor satu di jajaran kementrian agama ini yang notabene penegak amar makruf nahi munkar malah dengan tanpa ragu merugikan negara dan rakyatnya, rejeki haram itu pun disakukan olehnya.
Pepatah dulu mengatakan jika ingin melihat kepribadiannya,maka lihatlah pakaiannya, namun sepertinya pepatah diatas telah banyak terbantahkan seperti halnya banyak dipertontonkan tokoh tokoh penting dinegeri ini, pakaian yang berwibawa dengan balutan perancang ternama sekalipun akhirnya mengenakan jakcet khusus bertuliskan 'tahanan KPK', lihat saja betapa bersahajanya Ustad Guntur Bumi alias UGB,yang selalu. Mengenakan gamis mewah, kopiah tambah sorban pada akhirnya terjawab siapa sebenarnya UGB cs yang mungil dan berwajah kiyai ini tidak lebih dari seorang penipu, perampok berkedok padepokan pengobatan syar'I. Lalu Ada Lutfi Hasan dari partai PKS yang berazazkan Islam, hanya jenggot jenggonya yang di usung mencari fahala sunnah, sementara iya pencuri uang negara ternyata bahkan menginfaqkan kepada janda gadis yang menurutnya perlu dikasihani, biadab !!
Begitu pula halnya dengan SDA, wajah polos penuh kharisma ini juga tak siapa sangka, Kopiah yang di gadang gadangnya yang tak lekang sejengkal pun di hadapan camera ternyata adalah topeng, sementara darah dagingnya bahkan nafkah keluarga anak istrinya telah menjalar makanan dan minuman dari rejeki yang sumbernya haram.nauzubillah.
Kemudian pertanyaannya, apakah masih ada kepercayaan masyarakat awam terhadap mereka yang berkopiah, bersorban, gamis suci dan memelihara jenggot sunnah yang kemudian ternyata mereka Adalah dalang dalang pemakan haram, pelaku mungkar dengan negara dan agama? Sangat kecil, sehingga pakaian syar'I yang di muliakan agama pun semakin menimbulkan krisis kepercayaan dan judgemen global termasuk mereka yang masih Allah jaga keImanannya.
Indonesia yang mayoritas nya adalah pemeluk Islam terbesar pun memunculkan pertanyaan dari rekan rekan di luar negeri, "kenapa partai Islam di Indonesia tidak pernah menang?tidak bisa menempati single mayority di parlemen?atau bahkan menduduki RI 1, bukankah Indonesia pemeluk Islam terbesar?
Mendapat pertanyaan demikian ini menjadi beban moral tersendiri buat saya khususnya, secara tidak langsung mereka telah mampu menjengkal kekuatan Politik yang di motori Partai Berazazkan Islam, dan mereka telah menyimpulkan peta Islam yang berpecah belah, Islam menghalalkan yang haram di indonesia padahal pada dasarnya perilaku berpolitik pencuri ini di pertontonkan oleh tokoh tokoh bodong, islamnya karbitan, bersorban dan berkopiah sok bersahaja tidak lebih hanya sebagai topeng.
Miris melihat keadaan Islam hari ini, dan di khawatirkan akan menjadi peluang besar kepada mereka mereka yang memanfaatkan momen menjatuhkan Islam, Nauzubillah.
Jangan lagi pernah yakini
Pancuri U seuneungkreut bak ule
Pancuri tubee meubulee dada
Pancuri manok mata lam parek
Pancuri itek mata lam paya
Bisa saja
Pancuri Moto awak duek bak dewan
Pancuri quran awak meukat ija
Pancuri terhormat meukeupiyah hitam
Pancuri anggaran sok meuwibawa.
Semoga dunia tidak mengukur Islam dari perilaku manusia manusia yang bertopengkan sorban dan kopiah, meskipun sorban dan kopiah adalah Identitasnya Umat Islam, sungguh Islam tidak pernah membenarkan memperkaya diri dengan cara yang haram, bahkan syubhat sekalipun.
Ditulis oleh : Hery Tanjong (Direktur Eksekutif LSM LABANG BANGSA)