-->









 





Kudeta militer Thailand: Yingluck Shinawatra berhasil ditahan

24 Mei, 2014, 18.16 WIB Last Updated 2014-05-25T05:33:01Z
Lintasatjeh.com - Pemimpin militer Thailand menahan mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra setelah memanggilnya untuk melakukan pembicaraan, sehari setelah militer menyingkirkan pemerintahan sementara melalui kudeta. Dia diduga ditajan di Provinsi Saraburi, utara Bangkok.

Saat tentara melakukan konsolidasi, pemimpin rezim militer Jenderal Prayuth Chan-ocha menyatakan rencananya melakukan reformasi sebelum pemilihan umum.

Namun, beberapa pihak di Thailand menentang darurat militer dan memprotes aksi pengambilalihan kekuasaan itu.

Prayuth melancarkan kudeta setelah pihak-pihak bertikai menolak untuk mengalah dalam konflik antara pendukung kerajaan dan pemerintahan Yingluck, yang telah memicu kekhawatiran terjadinya kekerasan serius dan merusak perekonomian negara.

"Kami telah menahan Yingluck, saudara perempuannya dan saudara iparnya," kata seorang pejabat militer senior. Kedua keluarga Yingluck tersebut memiliki kedudukan politik yang tinggi, Jumat (23/5/2014).

"Kami akan menahannya selama tidak lebih dari seminggu, itu akan terlalu lama. Kami hanya perlu mengatur beberapa hal di dalam negeri terlebih dulu," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya tersebut.

Dia menolak menyebut di mana Yingluck ditahan, namun menurut media setempat, Yingluck berada di sebuah markas tentara di provinsi Saraburi di utara Bangkok.
Tentara menahan para politisi dari kedua belah pihak yang bertikai, Kamis (22/5/2014), setelah Prayuth mengumumkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer, yang kemudian menuai kecaman internasional.

Dalam operasi terkoordinir untuk menetralisir kemungkinan penentangan atas kudeta, pihak militer memanggil Yingluck untuk bertemu dan kemudian mencekalnya bersama 154 politisi dan aktivis.

Yingluck merupakan saudara perempuan Thaksin Shinawatra, miliarder pengusaha telekomunikasi yang kemudian berubah haluan menjadi politisi. Ia mendapat dukungan besar dari warga miskin namun dicaci oleh kelompok pendukung kerajaan yang menuduhnya terlibat korupsi dan nepotisme. Ia digulingkan sebagai perdana menteri melalui kudeta militer pada 2006.

Saat menanggapi pemanggilan dirinya, Yingluck tiba di markas militer pada siang hari bersama beberapa politisi. Prayuth berada di lokasi yang sama namun tidak ada konfirmasi apakah keduanya bertemu.

Setelah Prayuth meninggalkan lokasi, sembilan mobil van berkaca gelap tampak meninggalkan tempat tersebut namun belum jelas apakah Yingluck berada dalam salah satu mobil itu, atau kemana mereka pergi.

Seorang asisten menteri dari pemerintahan terguling mengatakan beberapa orang, termasuk atasannya telah ditahan. Seorang mantan asisten Yingluck mengatakan selama berjam-jam dia tidak bisa dihubungi melalui telepon.

Yingluck diturunkan dari jabatannya sebagai perdana menteri melalui vonis pengadilan pada 7 Mei, namun pemerintahan sementara yang menggantikannya masih tetap berkuasa meski militer menyatakan darurat militer pada Selasa (20/5/2014).

Sumber: Bisnis.com
Komentar

Tampilkan

Terkini