-->








Mau ditutup, lokalisasi Dolly semakin hangat

29 Mei, 2014, 18.59 WIB Last Updated 2014-05-30T07:14:37Z
Lintasatjeh.com - Kondisi lokalisasi Dolly menjelang penutupan semakin hangat. Protes warga yang tidak sepakat dengan penutupan masih bermunculan. Tapi, gelombang kontra penutupan itu tidak akan menyurutkan rencana penutupan lokalisasi pada 19 Juni.

Meski demikian, pemkot juga tidak ingin kondisi di lokalisasi Dolly mencekam dan tidak kondusif menjelang penutupan. Sebab, penutupan tersebut sejatinya bertujuan baik untuk menyelamatkan anak-anak di sana. Selain itu, membebaskan para pekerja seks komersial (PSK) dari jeratan utang kepada mucikari.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan, penutupan tersebut tidak boleh dinilai sebagai hal yang jelek dan menyengsarakan warga. Hal itu jauh dari tujuan awal penutupan.

"Kami cooling down dulu dan memberikan waktu kepada mereka yang protes untuk memikirkan tawaran kami," ungkap dia, seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.

Sejauh ini pemkot berkali-kali menyelenggarakan aneka pelatihan. Itu semua ditujukan untuk membekali para mucikari dan PSK yang akan berhenti dan memulai lembaran baru. Tidak hanya itu, bantuan modal juga akan diberikan bagi mereka yang benar-benar ingin membuka usaha.

Irvan menyebutkan, meski sedang cooling down, bukan berarti pihaknya tidak mengawasi lokalisasi tersebut. Mereka juga tetap mengadakan razia. Hanya, fokus razia itu tidak langsung di wisma-wisma. Tapi, di pintu masuk dan keluar menuju lokalisasi tersebut. Cara itu dinilai cukup efektif untuk menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa Dolly segera ditutup. "Razia masih, tapi di luar," tuturnya.

Untuk memantau situasi, dipasang kamera pengawas di lokalisasi tersebut. Kamera itu bisa mengirimkan gambar video real time kondisi Dolly.

Sejauh ini satpol PP memang belum mendapat akses untuk mengawasi dari kamera tersebut. Tapi, mereka bisa dengan mudah berkoordinasi dengan Polsek Sawahan dan Polrestabes Surabaya yang juga mem-back up penuh penutupan lokalisasi tersebut. Sebab, banyak kejahatan yang terjadi bersumber dari kompleks prostitusi itu.


Sumber: jpnn
Komentar

Tampilkan

Terkini