Kepala sekolah tersebut Drs. Syarifuddin mengaku sudah beberapa kali memesan agar sang pekerja proyek itu (Rekanan) untuk segera menyelesaikan ruang kelas belajar mengingat kebutuhan sekolah bahkan proyek tersebut merupakan sumber tahun anggaran 2013.
Dikatakan Syarifuddin, kapasitas jumlah siswa di sekolah itu semakin menuntut ketersediaan ruang kelas belajar yang memamadai. "Mengigat jumlah murid yang sangat besar menjapai 700 siswa lebih, maka proses belajar mengajar dalam satu ruang melebihi kapasitas," kata dia dengan wajah bingung.
Belum mendapat keterangan lebih lanjut dari pihak rekanan terkait bangunan terlantar itu, bahkan dari pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara. [la/02]