BANDA
ACEH
- Prabowo Subianto menyinggung tentang praktik politik uang dalam proses
demokrasi di Indonesia. Semakin besar modal yang digunakan untuk money politic,
maka semakin banyak uang yang harus dikembalikan pada pihak-pihak tertentu
setelah terpilih.
Dalam acara silaturahmi
bersama ulama dan bupati di Aula Anjung Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (11/6/2014),
Prabowo bicara tentang masyarakat yang semakin buka-bukaan dalam politik uang.
Menurutnya, hal ini menciderai demokrasi di Indonesia.
"Kalau hal ini
berjalan terus ini sangat-sangat berbahaya. Tidak mungkin ada suatu kekuatan
politik yang begitu besar bisa menghasilkan uang segitu banyak, berarti dia
harus minta sumbangan ke pihak tertentu. Berarti dia utang budi ke pihak
tertentu. Berarti dia tidak tanggung jawab ke rakyat yang memilih dia,"
kata Prabowo
Bagi Prabowo, hal ini
sangat berbahaya. Pria berusia 62 tahun ini lalu menggambarkan betapa besar
efeknya bila modal yang dipakai untuk politik uang berasal dari pihak asing.
"Yang susah adalah
kalau yang kasih uang adalah kekuatan asing. Akhirnya adalah diserbu. Irak,
Iran, Suriah, Lybia, Sudan. Memang ada gangguan infiltrasi yang masuk pakai
jet, pakai pengebom. Hati-hati, yang repot kalau untuk memecah belah negara
kita karena uang. Mudah memecah belah cukup membeli parpol," jelas mantan
Danjen Kopassus ini.[Detik]