-->








Elektabilitas Prabowo semakin melejit

30 Juni, 2014, 12.30 WIB Last Updated 2014-06-30T05:30:00Z
ist
Lintasatjeh.com - Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden terus menurun, sementara kandidat lainnya yakni Prabowo Subianto kian mengalami kenaikan. Wal hasil tingkat keterpilihan Jokowi nyaris tersalip oleh Prabowo. Bahkan 3 dari 10 lembaga survei menempatkan elektabiltas Prabowo mengungguli Jokowi. 

Survei Indo Barometer yang dirilis pada Ahad (29/6/2014) kemarin misalnya menunjukkan dalam waktu 3 pekan elektabilitas Prabowo yang bersanding dengan Hatta Rajasa naik 6,1 persen. Sementara Jokowi yang bersanding dengan Jusuf Kalla justru turun 3,9 persen. 

"Selisih suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang tadinya 13,5% sekarang menjadi 3,4% saja," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Naiknya elektabilitas Prabowo, dan turunnya angka keterpilihan Jokowi menimbulkan pertanyaan tersendiri. Maklum sebelum pemilihan anggota legislatif April lalu, popularitas mantan Wali Kota Surakarta itu seperti tak terbendung. Bahkan ada ungkapan, Jokowi dipasangkan dengan siapapun akan memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Lalu, ke mana Jokowi effect sekarang?

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku tak merasa elektabilitas Jokowi tergerus. Dia kemudian mengilustrasikan dengan besarnya koalisi pengusung Prabowo-Hatta. Pasangan ini didukung oleh koalisi Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Partai Golongan Karya, PBB. Gabungan koalisi ini mestinya menghasilkan 46,33 persen suara. 

Sementara poros koalisi pendukung Jokowi yakni; PDI Perjuangan (18,95 persen), Partai Nasional Demokrat (6,7 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen), dan Partai Hanura (5,26 persen). Gabungan empat partai ini menghasilkan kekuatan suara 35,32 persen.

 "Jika melihat besarnya koalisi pendukung, itu elektabilitas Pak Jokowi terus naik. Kami tidak merasa elektabilitas pak Jokowi tergerus," kata Hasto saat berbincang dengan detikcom Senin (30/6/2014). 

Hasto yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK itu haqul yakin jagoannya akan memenangkan pilpres dengan angka di luar prediksi lembaga survei. Dia mengakui 7 dari 10 lembaga survei menempatkan Jokowi sebagai pemenang pilpres, meski disparitas perolehan suaranya tak banyak. 

PDI Perjuangan menurut Hasto juga melakukan survei internal yang hasilnya, selisih elektabilitas Jokowi masih unggul 10 sampai 12 persen dari Prabowo. "Kami yakin efek Jakarta, kemenangan Jokowi di Jakarta akan terulang di pilpres nanti," kata Hasto. 

Sumber: Detik
Komentar

Tampilkan

Terkini