Lintasatjeh.com - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, berjanji akan meningkatkan anggaran TNI-Polri jika terpilih menjadi presiden. Menurut dia, alokasi peningkatan anggaran TNI-Polri sangat penting bagi sistem pertahanan Indonesia.
"Juga kesejahteraan prajurit TNI-Polri, karena kami ingin membuktikan ke negara lain bahwa kami mampu," kata Jokowi dalam acara silaturahmi purnawirawan TNI-Polri di Balai Kartini, Selasa, 3 Juni 2014.
Jokowi mengatakan ada tiga poin yang menjadi fokus utama dalam meningkatkan kemampuan di bidang pertahanan. Pertama, penguatan sistem angkatan bersenjata perang terpadu. Kedua, peningkatan alokasi anggaran pertahanan menjadi 1,5 persen dari PDB dengan catatan pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 7 persen. (Baca: Tim Jokowi Setor Sumbangan Siluman ke Kas Negara)
Terakhir, kata Jokowi, kekuatan pokok pertahanan yang bisa diandalkan di regional Asia. Jokowi berharap pertahanan Indonesia dapat menjadi kekuatan besar yang disegani oleh dunia internasional dalam lima tahun ke depan. (Baca: Jadi Presiden, Jokowi Emoh Tambah Utang Baru)
Jokowi juga mengkritik pengalokasian anggaran untuk TNI-Polri pada tahun ini Rp 70 triliun. Menurut dia, anggaran tersebut cukup melimpah, tapi pemanfaatannya belum bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan letak geografis Indonesia. "Juga masih kalah kalau dibandingkan dengan negara tetangga." (Baca: Kekerasan Agama, Jokowi: Konstitusi Tak Dijalankan)
Sumber: Tempo