![]() |
Ist |
Lintasatjeh.com - BNN terus melakukan
upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, salah satunya dengan melibatkan
para orang tua terutama ibu dalam berbagai sosialisasi dan diskusi BNN.
Informasi akan bahaya penyalahgunaan narkoba sangat diperlukan agar
para orangtua dapat mengawasi putra-putrinya, sehingga keluarga
Indonesia dapat terlindungi dari jeratan narkoba.
Terkadang tuntutan pekerjaan
yang tinggi membuat para orang tua seakan-akan lupa kepada
anak-anaknya. Padahal di usia remaja, anak-anak sangat membutuhkan
perhatian dan kasih sayang, sesibuk apapun para orangtua seharusnya
dapat meluangkan waktu untuk putra-putrinya.
Seperti yang dipaparkan AKBP Jasmi Malik, Analis Model Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), AKBP Jasmi Malik,
dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) dengan Warga Gandaria,
Jakarta Selatan, Rabu, (4/6), bahwa akibat kurangnya perhatian dari para
orang tua, sering kali mereka tidak mengetahui kalau anaknya sudah
menjadi pecandu narkoba.
“Tiba-tiba saja anaknya meninggal atau di tangkap oleh Polisi. Hal ini sudah sering terjadi,” ungkap Jasmi.
Salah satu warga Gandaria, Hj.Hartini Zainal, turut mengomentari hal tersebut, menurutnya seluruh warga harus mengambil peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Dengan kekompakan warga,
bandar narkoba akan berpikir dua kali untuk mengedarkan narkoba di
lingkungan Gandaria Selatan. Kalau warga kompak saya yakin kita dapat
memberantas narkoba,” tegasnya.“
Dengan mencegah sejak dini, anak dan keturunan kita menjadi anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan negara,” lanjut Hartini.
Hartini meminta secara
khusus kepada BNN agar terus melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat terutama para
orangtua, karena menurut prinsipnya mencegah itu lebih baik daripada
mengobati.
Sumber : PPWI