-->

Mau nikah? jangan lupa lakukan vaksinasi pranikah ya

16 Juni, 2014, 09.26 WIB Last Updated 2014-06-16T02:26:10Z

Ketika virus rubella menyerang wanita yang tengah hamil muda di bawah 14 minggu, pembentukan organ janin bisa terganggu hingga menyebabkan kecacatan. Padahal, virus rubella bisa dicegah dengan pemberian vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella).

"Kalau ibu hamil muda kena rubella, saat lahir anak bisa mengalami kecacatan seperi mata katarak, telinga tuli, jantung bocor, dan otak mengecil. Inilah yang jadi problem karena si anak akan jadi beban untuk keluarga seumur hidup," tutur dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo.

Nah, untuk mencegah virus rubella, wanita perlu melakukan vaksinasi pranikah, salah satunya MMR. Meskipun diakui dr Piprim vaksinasi pranikah belum membudaya walaupun hal tersebut sebenarnya sangat penting.

"Setelah orang memutuskan untuk menikah perlu vaksinasi pranikah caranya dengan vaksinasi MMR, varicella, TT, Hepatitus B, itu harus divaksin dulu baru nikah," tutur dr Piprim dalam media workshop and gathering di kantor Biofarma, Jl Pasteur, Bandung, Jawa Barat, dan ditulis Minggu (15/6/2014).

Nah, saat rubella menyerang anak, akan muncul gejala seperti demam ringan, kulit agak merah lalu sembuh. Jika seperti itu, si anak perlu diberi vaksin MMR dengan tujuan agar si anak kebal dan virus rubella tidak menyebar ke orang terdekatnya yang sedang hamil muda.

Dibandingkan dengan pemeriksaan TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex), dr Piprim menyarankan lebih baik wanita yang akan menikah langsung melakukan vaksinasi pranikah. Apalagi jika dihitung secara ekonomis akan lebih murah vaksinasi.

Jika di rumah vaksinasi yang didirikan dr Piprim, biaya vaksinasi MMR sekitar Rp 200 ribu. Ketika orang yang sudah terinfeksi rubella dan ingin divaksin, maka tidak akan berpengaruh apa-apa atau dengan kata lain mubazir.



"Kalau kena pas hamil 8 minggu itu agak susah, diobatin juga bahaya untuk janinnya. Makanya kayak orang dewasa itu butuh lho vaksinasi, istilahnya catch up," kata dr Piprim.

Untuk proses vaksinasi 'susulan' itu ada beberapa vaksinasi yang bisa dilakukan seperti tifoid, varisella, polio, dan campak yang diganti dengan MMR. Sedangkan vaksinasi yang sudah tak bisa diberikan saat dewasa misalnya rotavirus.

"Ada jadwal vaksinasi untuk orang dewasa. Ibaratnya vaksinansi iyu dari buaian hingga liang lahat. Hanya di kita vaksin yang ngetop itu untuk bayi dan anak, dewasa belum populer seprti vaksin hepatitis A, varisella, MMR, apalagi HPV," tutur dr Piprim.


Sumber: Detik
Komentar

Tampilkan

Terkini