LHOKSUKON - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara melakukan penyuluhan pertanian dan pemantapan sistem penyuluhan tingkat kecamatan di Aula BPP Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (18/9).
Kegiatan ini diadakan untuk persiapan pasca panen dan sinkronisasi kegiatan pemantapan system penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan yang diikuti oleh kelompok tani, penyuluh di BPP kecamatan Syamtalira Aron, Tanah Luas, Nibong, dan Kecamatan Paya Bakong. Sasaran dan kegiatan ini adalah penyuluh pertanian baik PNS maupun BPP serta kelompok tani penerima kegiatan (Gapoktan).
Kepala Bidang Penyuluhan Ir Nurleli Mahyuddin Kabupaten Aceh Utara berkenan hadir dan membuka acara tersebut, dalam arahannya menyampaikan bahwa Balai Penyuluhan Kecamatan berfungsi sebangi pos simpul koordinasi program dan pembangunan pertanian di wilayahnya serta untuk melaksanakan kaji terab dan tempat para petani menimba ilmu yang ada di setiap kecamatan.
Oleh sebab itu balai penyuluhan harus di upgrade dengan potensi pertanian yang cukup besar balai penyuluhan di setiap kecamatan.
Dalam kegiatan pemantapan sistem penyuluhan tahun 2014 ini, uji coba pemberian air sabut kelapa sebagai pengganti pupuk (KCL) pada padi di sawah.
Sabut kelapa yang selama ini kita anggap sebagai barang tidak berharga yang hanya bisa digunakan untuk kayu bakar ternyata memiliki kegunaan yang luar biasa di bidang pertanian, yaitu sebagai bahan pembuat pupuk organik cair yang sangat murah dan ampuh untuk tanaman.
Tambah Nurleli, pupuk organik cair dapat digunakan dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada tanaman padi. Dia mengaharapkan dengan adanya percontohan semoga bisa mencoba kembali di lahan-lahannya dangan cara memanfaatkan limbah sabut kelapa.
Dalam acara tersebut sekalian pasca panen percontohan di Kecamatan Nibong, penggunaan air sabut kelapa sebagai sumber KCL pada padi sawah, varietas impari 21 sidenuk.
Sebelum menggunakan air sabut kelapa hasil panennya hanya 4 ton per hektar dan sesudah memakai air dari sabut kelapa sekarang panennya menjadi melonjak dari 4 ton per hektar menjadi 9 ton per hektar. (Kingli)
Kegiatan ini diadakan untuk persiapan pasca panen dan sinkronisasi kegiatan pemantapan system penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan yang diikuti oleh kelompok tani, penyuluh di BPP kecamatan Syamtalira Aron, Tanah Luas, Nibong, dan Kecamatan Paya Bakong. Sasaran dan kegiatan ini adalah penyuluh pertanian baik PNS maupun BPP serta kelompok tani penerima kegiatan (Gapoktan).
Kepala Bidang Penyuluhan Ir Nurleli Mahyuddin Kabupaten Aceh Utara berkenan hadir dan membuka acara tersebut, dalam arahannya menyampaikan bahwa Balai Penyuluhan Kecamatan berfungsi sebangi pos simpul koordinasi program dan pembangunan pertanian di wilayahnya serta untuk melaksanakan kaji terab dan tempat para petani menimba ilmu yang ada di setiap kecamatan.
Oleh sebab itu balai penyuluhan harus di upgrade dengan potensi pertanian yang cukup besar balai penyuluhan di setiap kecamatan.
Dalam kegiatan pemantapan sistem penyuluhan tahun 2014 ini, uji coba pemberian air sabut kelapa sebagai pengganti pupuk (KCL) pada padi di sawah.
Sabut kelapa yang selama ini kita anggap sebagai barang tidak berharga yang hanya bisa digunakan untuk kayu bakar ternyata memiliki kegunaan yang luar biasa di bidang pertanian, yaitu sebagai bahan pembuat pupuk organik cair yang sangat murah dan ampuh untuk tanaman.
Tambah Nurleli, pupuk organik cair dapat digunakan dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada tanaman padi. Dia mengaharapkan dengan adanya percontohan semoga bisa mencoba kembali di lahan-lahannya dangan cara memanfaatkan limbah sabut kelapa.
Dalam acara tersebut sekalian pasca panen percontohan di Kecamatan Nibong, penggunaan air sabut kelapa sebagai sumber KCL pada padi sawah, varietas impari 21 sidenuk.
Sebelum menggunakan air sabut kelapa hasil panennya hanya 4 ton per hektar dan sesudah memakai air dari sabut kelapa sekarang panennya menjadi melonjak dari 4 ton per hektar menjadi 9 ton per hektar. (Kingli)