-->

PNPM Tanah Jambo Aye Gulirkan SPP 340 Juta

27 September, 2014, 10.25 WIB Last Updated 2014-09-27T03:25:14Z
LHOKSUKON - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd)  Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara melakukan perguliran kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) bulan September 2014 sebesar Rp 340 juta.

Dana itu telah disalurkan kepada tujuh kelompok yang berasal dari tiga gampong untuk penambahan modal usaha gadai sawah, penggemukan sapi dan aneka usaha. Penyaluran bantuan dilakukan di Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kamis (26/9) langsung kepada 48 orang penerima manfaat.

Ketujuh kelompok terdanai dirinci berikut ini.  Dua kelompok asal Gampong Buket Jrat Manyang, yaitu Tani Bersama dan Bunga Meulu. Tani Bersama dengan enam anggota usaha gadai sawah terdanai Rp 45 juta dari permohonan semula Rp 55.000.000.- Kelompok Bunga Meulu beranggotakan delapan orang yang memiliki usaha penggemukan sapi memperoleh pinjaman Rp 50 juta dari permohonan Rp 75 juta. Berikutnya Gampong Tanjong Ceungai terdanai empat kelompok yang kesemuanya menggeluti aneka usaha.

Pertama Kelompok Bunga Mawar I terdanai Rp 50 juta untuk enam anggota yang sebelumnya mengajukan permohonan sebesar Rp 81 juta. Kedua Kelompok Mangga menghimpun 6 anggota membuat pengajuan Rp 40 juta dan terdanai Rp 36 juta. Ketiga Kelompok Krueng Jambo Aye enam anggota terdanai Rp 48 juta dari permohonan 55 juta.

Keempat Kelompok Sabeena dengan tujuh anggota terdanai Rp 25 juta dari permohonan yang diajukan Rp 50 juta. Terakhir Kelompok Sehati asal Kota Pantonlabu dengan sembilan anggota pengelola aneka usaha diberi pinjaman lanjutan Rp 86 juta dari pengajuan Rp 107.000.000.- Demikian disampaikan Fasilitator Kecamatan PNPM MPd Kecamatan Tanah Jambo Aye Ngaliman MS, SH kepada media Lintas atjeh.com, Jumat (27/9). 

Lebih lanjut Ngaliman MS menjelaskan jumlah pinjaman perorang anggota kelompok SPP bervariasi, paling kecil Rp 3 Juta dan yang paling besar Rp 20 Juta. Besar kecil pinjaman didasarkan pada keperluan penambahan modal usaha masing-masing anggota kelompok. Peminjam paling kecil adalah Miskiati Anggota Kelompok Sabeena Gampong Tanjong Cengai. Miskiati mengelola usaha bakso keliling bersama suami Soleh S.

Sedangkan peminjam terbesar adalah Asmaul Husna Anggota Kelompok Sehati Gampong Kota Pantonlabu. Asmaul Husna mengelola usaha jual beli ayam potong bersama suami Adnan.

Ditanya mengenai ketegori kelompok dan jumlah pendanaan yang dapat diberikan, Ngaliman MS menjelaskan  ada tiga kategori perkembangan sebuah kelompok SPP. Yaitu Kelompok Pemula, Berkembang dan Matang/siap. Tingkatan perkembangan kelompok berpengaruh kepada jumlah dana yang dapat diakses. Jumlah bantuan kepada sebuah kelompok SPP diatur dalam Surat Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri Ir. Tarmizi Karim, M.Sc Nomor 414.2/3101/PMD tanggal 24 April 2014 tentang Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM MPd 2014. Kemudian diperjelas lagi melalui Nota Dinas Team Leader KM Nasional PNPM MPd Agung Hamengku Budi Nomor 369/KMN-PNPM Perdesaan/VI/2014 tanggal 5 Juni 2014 tentang Target Pelaksanaan Kebijakan Baru Pengelolaan Kegiatan Keuangan Dana Bergulir sebagai berikut:

1. Kelompok Pemula, yaitu kelompok baru hanya dapat mengakses dana bantuan perkelompok maksimal Rp 15.000.000.- dan angka maksimal per anggota adalah Rp 1.000.000.-
2. Kelompok Berkembang, yaitu kelompok yang sudah di atas pemula namun belum memiliki kas sendiri dari hasil iuran aktif para anggota. Kelompok kategori ini hanya dapat memperoleh bantuan pinjaman maksimal Rp 50.000.000.-
3. Kelompok Matang/siap, yaitu kelompok yang konsisten melaksanakan ketentuan pendanaan program dan telah berhasil menghimpun kekayaan kelompok dari iuran aktif para anggotanya. Kekayaan atau kas kelompok yang terhimpun disimpan dalam rekening kolektif kelompok. 

Ngaliman MS memberikan keterangan lanjutan bahwa di Kecamatan Tanah Jambo Aye sampai dengan pendanaan September 2014 baru terdapat satu kelompok matang/siap. Yaitu Kelompok Sehati asal Gampong Kota Pantonlabu. Selain telah memiliki kas aktif,  kelompok ini juga berhasil melaksanakan pendanaan terbaik selama setahun berjalan. Dari 12 kali angsuran Kelompok Sehati menutup tepat waktu selama tiga kali. Kemudian sembilan kali lagi berhasil membayar sebelum tanggal  jatuh tempo. (Zulkarnaini).
Komentar

Tampilkan

Terkini