LHOKSUKON – Hujan deras yang mengguyur selama
sepekan terakhir ini menyebabkan banjir di tujuh Desa di Kecamatan Lhoksukon
wilayah Tengah, Aceh Utara. Banjir kali ini terparah dibandingkan banjir pada
Rabu lalu yang hanya menggenangi dua Desa saja.
Banjir
dengan ketinggian air rata-rata 30 CM sampai 70 CM mulai merambah ke pemukiman
warga sejak pukul 10:00 WIB, Jum'at (19/12/2014).
Kemudian,
belum ada satupun TIM Search And Rescue (SAR) Aceh Utara dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara yang turun ke lokasi banjir ini
untuk mengevakuasi warga. Hanya saja pihak Koramil 08 Lhoksukon yang turut
membantu warga.
Sementara
Desa yang digenangi banjir meiputi Desa Meunasah Krueng KM 5, Desa Dayah KM 6,
Desa Kumbang KM 7, Desa Teungoh KM 8, Desa Buloh KM 9 dan Desa Geulumpang KM
10. Titik banjir yang terparah yaitu di Desa Kumbang KM 7 dan Desa Dayah KM 6.
Di
titik yang terparah itu, banjir menggenangi badan jalan Lhoksukon-Cot Girek
dengan ketinggian 40 CM. Sedangkan ketinggian banjir yang menggenangi rumah
warga rata-rata 20 CM sampai 60 CM.
Sementara
itu, keterangan yang diperoleh lintasatjeh.com dari warga, bahwa banjir
disebabkan curah hujan yang sangat tinggi. Tak hanya itu, tanggul jebol
sepanjang sepuluh meter yang terletak di Desa Kumbang KM 7 juga belum
diperbaiki. Walhasil, banjirpun kembali mengganas.
Tanggul
masih jebol dan belum ditangani oleh pihak terkait. Dan akhirnya, banjirpun
kembali melanda tempat tinggal kami,”
ujar Nasrullah (41), warga setempat.
Terkait
bencana ini, Ketua TIM SAR Aceh Utara, Dahlan, mengakui bahwa pihaknya belum
bisa menerjunkan TIM untuk mengevakuasi warga dilokasi banjir Lhoksukon.
Pihaknya hanya fokus banjir di Kecamatan Langkahan.
“Kita bukan tidak peduli terhadap
banjir di Lhoksukon, namun kita masih sibuk mengevakuasi korban banjir terparah
di Kecamatan Langkahan. Ketinggian air disana mencapai dua meter lebih,” ujar Dahlan kepada lintasatjeh.com
melalui Handphone.
Hal
senada juga disampaikan Kepala BPBD Aceh Utara, Munawar Ibrahim SE. Menurutnya,
banjir Lhoksukon belum separah banjir di Kecamatan Langkahan. Oleh karena itu,
pihaknya memfokuskan terlebih dahulu pada banjir di Langkahan.
“Banjir Lhoksukon belum separah banjir
di Kecamatan Langkahan. Kita fokuskan dulu yang di Langkahan. Namun kita tetap
turunkan tim pemantau di lokasi banjir lhoksukon,” jelasnya.
Hingga
berita ini diturunkan, debit air pada banjir tersebut terus bertambah dan
meluas. Bahkan menggenangi areal persawahan warga. (Rul)



