-->








"Perusahaan" Diduga Main Mata Soal Kelangkaan Pupuk di Aceh Timur

30 Desember, 2014, 00.04 WIB Last Updated 2014-12-31T03:05:02Z
ACEH TIMUR - Masyarakat tidak mendapatkan pupuk urea bersubsidi sehingga 280 hektar areal sawah yang baru siap tanam di kawasan Peudawa Aceh Timur terancam gagal panen akibatnya masyarakat resah dengan situasi itu terus berlanjut .

Hal itu diungkapkan oleh Syainuddin (Keuchiek Din) di Kantor Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT), Senin malam (29/12/14).

Menurut Keuchiek Din kelangkaan pupuk di Aceh Timur diduga akibat banyaknya disalurkan ke perusahaan-perusahan yang ada di Aceh Timur maupun di luar Aceh Timur sehingga petani di Aceh Timur kekurangan pupuk.

"Saya kira kelangkaan pupuk di Aceh Timur akibat banyaknya disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Aceh Timur akibatnya masyarakat kekurangan pupuk," ujar Keuchiek Din.

"Jika pemerintah tidak main mata dengan perusahaan-perusahan kenapa bisa terjadi kelangkaan pupuk  padahal masyarakat luar Aceh Timur seperti Aceh Utara yang membeli pupuk ke Aceh Timur tapi sekarang malah sebaliknya. Padahal sekarang program tanam kedelai di Aceh Timur sudah dijalankan, seharusnya pupuk lebih dari kapasitas yang diperlukan itu perlu dipertanyakan," jelas Keuchiek Din.

Keuchiek Din juga mengatakan akan mendatangi dinas terkait untuk mempertanyakan kelangkaan pupuk.

"Jika dinas tidak sanggup menjelaskan, saya bersama masyarakat akan mensurvey ke perusahaan-perusahaan yang diduga didrop pupuk bersubsidi itu," terangnya.

Rasa kekecewaan terhadap kelangkaan pupuk di Aceh Timur juga diungkapkan oleh Syarifuddin, warga Desa Titi Baroe. Menurutnya akibat penyaluran pupuk oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, masyarakat yang menjadi korbannya.

"Kita kecewa terhadap kinerja dinas terkait yang dianggap kurang peduli kepada masyarakat, jika tidak sanggup menyelesaikan permasalahan kelangkaan pupuk di Aceh Timur, maka Bupati Aceh Timur harus mengevaluasi dinas tersebut," ujarnya kesal. (Mus)
Komentar

Tampilkan

Terkini