-->








Menhan Harap Kasus Pembunuhan TNI Tak Terulang

26 Maret, 2015, 19.47 WIB Last Updated 2015-03-26T12:49:08Z
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berharap kasus pembunuhan dua anggota TNI di Aceh Utara tak terulang. Menhan pun berharap jangan sampai ada lagi Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh seperti yang terjadi pada awal 1990-an hingga 1998 silam.

"Jangan ada DOM lagi lah. Nanti gimana nasib masyarakat sipil?" kata Ryamizard saat ditemui di Kedubes Singapura, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/3/2015).

Menhan bahkan menyalahkan Kodim Aceh Utara karena dianggap kecolongan atas peristiwa sadis yang menimpa dua anggota TNI unit Intel Kodim 0103 Aceh Utara itu. "Itu kita salahkan juga yang namanya Kodim. Itu tidak boleh terjadi lagi ke depan," tuturnya.

Menhan pun mengimbau prajurit TNI untuk selalu waspada saat bertugas dalam kondisi apa pun. Waspada menurut Menhan yakni tidak berarti menakuti warga.

"Ya, tentara harus menjadikan keamanan nomor satu. Harus waspada juga, dimana-mana kita harus waspada. Waspadanya bukan berati menakut-nakuti ya," tandasnya.

Hingga kini, tim operasi gabungan dari TNI dan Polri masih terus mencari dalang pelaku pembunuhan dua anggota Intel Kodim Aceh Utara, Serda Indra dan Sertu Hendrianto. Sebanyak 400 personil TNI dikerahkan untuk mencari pelaku yang diduga kelompok sipil bersenjata.

Seperti diketahui, dua anggota TNI Serda Indra dan Sertu Hendrianto dikabarkan hilang diculik pada 23 Maret lalu oleh kelompok sipil bersenjata. Keduanya ditemukan pada keesokan harinya, Selasa 24 Maret, dalam kondisi tewas mengenaskan di Desa Bate, Lhokseumawe. Jasad keduanya ditemukan dalam keadaan telungkup dengan tangan terikat ke belakang dan nyaris tanpa pakaian. 

Belasan selongsong peluru senapan AK-47 dan tiga butir peluru senapan M-16 juga terdapat di sekitar korban. Melihat luka tembak di tubuh keduanya, korban diduga ditembak mati dengan cara diberondong dari jarak dekat. [Metrotvnews]
Komentar

Tampilkan

Terkini