-->








JSI Rilis Nama-Nama Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017

06 Mei, 2015, 16.42 WIB Last Updated 2015-05-06T11:27:10Z
Ist
BANDA ACEH - Sejarah berdirinya Jaringan Survey Inisiatif (JSI) dilandasi faktor keinginan sekelompok orang profesional di bidang riset, survei, konsultan, dan fasilitator yang berinisiatif mendukung pengembangan nilai-nilai demokrasi dan pemerintahan yang baik (good governance) dalam segala sektor kepentingan publik (ekonomi, politik, pendidikan, dan kesehatan).

Bentuk keterlibatan dari JSI melalui penelitian (kuantitatif dan kualitatif), pelatihan, penerbitan buku dan jurnal, dan konsultasi. Metode kerja JSI berpedoman kepada prinsip-prinsip akademik dan analisis statistik yang mendalam, relevan, serta bersandar pada kode etik keintelektualan berbasiskan data akurat dan metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Semangat menjadikan motor penggerak intelektual membuat JSI mengambil posisi sebagai agent of change.

JSI baru saja melaunching hasil survei respon publik pada tanggal 05 Mei 2015 di 3 in 1 Coffee Shop. Survei dilakukan di 3 kabupaten kota, yaitu Banda Aceh, Bireuen dan Lhokseumawe pada bulan Maret-April 2015. JSI mengirimkan tim peneliti ke masing-masing lokasi secara serentak sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 25 April 2015.

Sampel diambil secara acak dengan jumlah 400 responden per kabupaten/kota. Berdasarkan hasil survei, komposisi responden berdasarkan gender relatif berimbang sekitar 48% perempuan dan 52% laki-laki.

Dalam hal pendidikan, tingkat pendidikan responden bervariasi mulai dari SD, sampai dengan S3 dengan komposisi sebagai berikut: SD (1%); SMP (3%); SMA (45%); D3 (13%); S1 (35%), S2 (2%); S3 (0,3%) dan tidak menjawab 0,7%.

Berdasarkan jenis pekerjaan, komposisi responden yang terambil terdiri atas: Wiraswasta (23%), mahasiswa (19%); ibu rumah tangga (13%); petani dan nelayan (12%); karyawan swasta (11%); guru/pendidik (6%); buruh (5%); tidak bekerja (4%); pelajar (3%); tenaga medis (3%); jurnalis (1%).

Berdasarkan hasil observasi lapangan, nama-nama yang muncul dari responden berdasarkan abjad adalah sebagai berikut: Ahmad Farhan Hamid, Alyasa' Abubakar, Bukhari Daud, Ghazali Abas Adan, Illiza Sa'aduddin Djamal, Irwan Djohan, Irwandi Yusuf; Muhammad Nazar, Muzakkir Manaf, Nasir Djamil, Raja Masbar, Sulaiman Abda, Tarmizi Karim, Teuku Kamaruzzaman, Tgk. Nasruddin Bin Ahmad, Zaini Abdullah, dan Zakaria Saman.

Dari nama-nama tersebut di atas, secara rata-rata dari 3 kabupaten/kota, urutan yang terbanyak dipilih dan masuk dalam 7 besar adalah: Irwandi 67,66%; Muzakkir Manaf (8,3%); Ahmad Farhan Hamid (4%); Tgk. Nasruddin Bin Ahmad (3,5%); Sulaiman Abda (3,33%); Zaini Abdullah 1,5%; Zakaria Saman 1,33%.

Namun diluar nama-nama ini yang sangat berpotensi mendampingi bahkan menyaingi 7 besar ini adalah: Nasir Djamil yang populer di Banda Aceh (25%), Bireuen (15%), Lhokseumawe (18%). Irwan Djohan yang sangat populer di Banda Aceh (29%) dan Lhokseumawe (11%) sebagai sosok wakil gubernur, dan selain nama-nama ini juga muncul nama Teuku Kamaruzzaman di posisi kandidat wakil gubernur, dimana di Banda Aceh memperoleh 7%, Bireuen (5%) dan Lhokseumawe (21%).

Juga muncul nama-nama yang merupakan muka baru di posisi kandidat wakil gubernur seperti: Ridwan Abubakar, Kamaruddin Abubakar dan Teuku Rieky Harsya.


Penulis Aryos Nivada
Manager Riset dan Marketing Politik/Peneliti 
Penulis Buku Rekam Jejak Pemilu 2014
Komentar

Tampilkan

Terkini