-->




Kebun PTPN I Tualang Sawit Tumpang Tindih Dengan Lahan HTR

05 Mei, 2015, 22.15 WIB Last Updated 2015-05-06T07:08:33Z
ACEH TIMUR - Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang diprogramkan Kementerian Kehutanan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar hutan dalam pengamanan dan penyelamatan hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitaran hutan tersebut.

Selain itu, program HTR ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam penyelesaian sengketa lahan yang berada di kawasan hutan, baik antar masyarakat dengan pengusaha maupun dengan pemerintah atau pihak kehutanan.

"Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang berada di sekitar hutan, program HTR juga dapat menjadi salah satu solusi yang tepat dalam penyelesaian konflik tanah di kawasan hutan," demikian dikatakan Tgk. Tarmizi kordinator lapangan HTR kepada lintasatjeh.com yang didampingi oleh Junaidi, Selasa (5/5/15), di Birem Bayeun,

Menurutnya, SK Menteri Kehutanan Nomor 171/Menhut-II/2013 tentang Pencadangan Pembangunan Areal Hutan Tanaman Rakyat (HTR) kepada masyarakat Kabupaten Aceh Timur. Selama ini yang menikmati hasil hutan mayoritas pengusaha.

Namun dengan program HTR ini, terutama masyarakat miskin secara bersama-sama mengelola hutan secara legal dengan menanami tanaman kayu atau sejenisnya. Dan hasilnya dapat dimanfaatkan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Program HTR ini akan terus berlanjut dan kita akan tetap berupaya semaksimal mungkin dan bekerja sama dengan instansi terkait, baik perintahan pusat dan daerah. Terutama dengan persoalan lahan HTR yang tumpang tindih dengan tanaman kelapa sawit yang ditanam oleh pihak PTPN-I Kebun Tualang Sawit," katanya.

Disampaikannya, selama proses pengurusan HTR ini, pihaknya sangat berharap agar persoalan dapat segera diselesaikan. Karena PTPN-I telah menanam pohon kelapa sawit yang luasnya diperkirakan ± 400 hektar, yang berada diluar HGUnya, termasuk ke dalam Kawasan Hutan Produksi di kabupaten Aceh Timur.

"Baru-baru ini juga salah satu pondok masyarakat di lahan HTR juga telah dirusak oleh OTK, sehingga dengan kejadian tersebut kami juga sudah melaporkan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti," demikian terang Tgk. Tarmizi.[W4]





Komentar

Tampilkan

Terkini