-->

Aceh Timur Menuju Desa "Open Defecation Free" Melalui Pembangunan Jamban Keluarga

22 Juni, 2015, 22.36 WIB Last Updated 2015-06-23T07:30:26Z
ACEH TIMUR - Berdasarkan survei Bank Dunia, Indonesia kehilangan Rp58 triliun atau Rp268 ribu per orang per tahunnya akibat buruknya sanitasi masyarakat. Selain itu, buruknya sanitasi ini menyebabkan sekitar 50 ribu penduduk Indonesia meninggal dunia.

Selain itu, Propinsi Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Timur sudah menginisiasi program pembangunan jamban untuk mewujudkan sanitasi masyarakat yang lebih baik. Sebab, sanitasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

"Sejak tahun 2011-2014 sekitar 5000 jamban baru sudah terbangun di Kabupaten Aceh Timur tanpa subsidi pemerintah, murni swadaya masyarakat. Ada yang dibangun secara mandiri, ada juga secara gotong royong dan melalui sistem arisan," demikian dikatakan Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Aceh Timur Dr. Zulfikry, M.Kes kepada lintasatjeh.com, Senin (22/6/2015).

Kata dia, sebenarnya Program Sanitasi yang dijalankan di Aceh Timur sudah dimulai sejak 2010. Ditandai dengan terbentuknya kelompok arisan jamban di Desa Alue Nyamuk, Kec. Birem Bayeun dan desa tersebut berhasil menjadi desa pertama di Aceh Timur yang seluruh masyarakatnya memiliki akses ke jamban alias sudah terbebas dari buang air besar sembarangan (BABS) atau dalam bahasa asing disebut sebagai desa ODF (Open Defecation Free).

"Pada tahun 2011, Dinkes Aceh Timur sudah memulai suatu program besar untuk membuat seluruh desa dalam wilayah Aceh Timur bisa menjadi desa ODF. Diawal 2012 kita sudah melakukan sosialisasi/pemicuan di 98 desa terpilih di seluruh kecamatan Aceh Timur," terang pria yang akrab disapa Dr. Ayi ini.

Sampai dengan saat ini lebih dari 50 % desa sudah dilakukan pemicuan, namun tidak semuanya berjalan sesuai rencana. Artinya tidak seluruh masyarakat bisa memahami bahwa BAB sembarangan akan berakibat terhadap peningkatan kasus beberapa penyakit menular.

Namun sudah banyak juga masyarakat yang sadar bahwa jamban itu sangat penting, disamping karena masalah kesehatan juga menyangkut dengan etika (perilaku) sehingga ada kesadaran dari masyarakat untuk membangun jamban secara swadaya dan bergotong royong atau secara arisan.

Kemudian pada tanggal 4 Juni 2014 bertempat di Desa Bukit Tiga, Kec. Birem Bayeun, Dirjend P2P-PL Kemenkes RI mendeklarasikan 20 desa di Aceh Timur yang sudah ODF. Ini merupakan deklarasi desa ODF pertama di Propinsi Aceh.

Sekarang sudah ada sekitar 30 desa lebih yang sudah ODF dan ada banyak lagi desa yang sedang menuju ODF. Target 2017 Aceh Timur bisa menjadi kabupaten ODF

"Kalau di Aceh Timur bisa dibangun 28 ribu unit jamban, maka Aceh Timur akan menjadi kabupaten pertama di Aceh yang 100% masyarakatnya sudah memiliki jamban," tegasnya lagi.

Untuk wilayah Aceh, terang dia, Aceh Timur masih yang terbaik perkembangannya. Tapi masih banyak kerja yang harus diselesaikan mengingat masih ada sekitar 28 ribu rumah lagi (37%) yang belum memiliki jamban.

Kemudian TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda juga akan membangun 56 ribu unit jamban keluarga yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Aceh.

"Pembangunan jamban di Aceh termasuk di Aceh Timur, akan menjadi prestasi yang sangat luar biasa menyangkut dengan program kabupaten atas dukungan TNI," demikian pungkas Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Aceh Timur.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini