-->

Gas Elpiji 3 Kilogram di Aceh Utara Langka

22 Juni, 2015, 14.03 WIB Last Updated 2015-06-22T07:04:07Z
IST
LHOKSUKON - Memasuki lima hari puasa Ramadhan, masyarakat di kabupaten Aceh Utara mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram.

Seperti yang diutarakan Zarkasyi (46), pedagang Kopi Aceh, di Kecamatan Syamtalira Aron, mengungkapkan sudah hampir seminggu ini  kesulitan untuk membeli elpiji.

"Saya sudah 5 hari mencari gas 3 kg mulai dari hari meugang pertama sampai sekarang, tapi tak saya temui di pasaran," ujarnya saat dibincangi lintasatjeh.com, Senin (22/6/2015).

Dirinya pun mengaku merugi akibat kelangkaan elpiji di pasaran. "Saya mengalami kerugian besar karena sampai saat ini tidak bisa jualan kopi."

Ia juga menyayangkan,  mengapa pasokan elpiji di Aceh Utara bisa mengalami kekosongan hingga berminggu-minggu. Akibatnya, warga harus kembali ke zaman dahulu lagi untuk memasak menggunakan kayu.

Agar dapurnya tetap mengepul, Zarkasyi terpaksa harus keliling hingga keluar kecamatan untuk mencari gas 3 kg. Tapi, dirinya harus merogok kocek lebih dalam karena harga elpiji di kecamatan lain bisa tembus Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung.

Ia juga mempertanyakan soal kartu sebagai persyaratan untuk membeli gas elpiji 3 kg di Pangkalan. Sedangkan, dirinya tidak mengetahui dan mengerti sejak kapan kartu itu dibuat, dan bagaimana prosudur pembuatannya?

"Saya tidak pernah disosialisasikan soal kartu itu, saya juga memohon kepada pemkab untuk bertindak cepat menanggapi kelangkaan elpiji ini," pintanya.

Pemerhati sosial, Boyhaki, mengatakan terkait fenomena kelangkaan elpiji ini dinilai belum ada solusi dari pemerintah daerah dan mitranya. Seharusnya, mesti ada komitmen pemerintah daerah untuk melihat kondisi ril di lapangan terkait kebutuhan dasar masyarakat, baik gas elpiji maupun sembako lainnya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini