-->

Hasil Pertemuan FPI Aceh Bersama NGO Nusantara Selamatkan Rohingya

05 Juli, 2015, 04.51 WIB Last Updated 2015-07-04T21:51:46Z
LHOKSEUMAWE - Front Pembela Islam (FPI) Aceh menggelar pertemuan NGO Nusantara Selamtkan Rohingya, di Pesantren Darul Mujahidin, Blang Weu Panjoe, Blang Mangat, Lhokseumawe, Sabtu (4/7/2015), dimulai pukul 10:00-16:00 WIB.

Adapun lembaga yang hadir yaitu NGO dan LSM dari Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand Selatan diantaranya Pertubuhan Solidariti Madani Malaysia (MaSSSA), HAP (Hak Asasi Patani), NGO Acheh, Misi Medis Sosial, Madinatussalam dan Rumah Hati Jogja, Road For Peace (R4Peace), Cambodian Muslim Rasyidy Association (CMRA), Hilal Ahmar-Jogjakarta, For Action Humanity, Council For Humanitarian Of Sheikhul Islam Office Thailand.

Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Ketua FPI Aceh, Teungku Muslem At-Thahiri, MA dan Ketua MaSSSA Malaysia, Mustafa Mansur, membuahkan nama komunitas selamatkan Rohingya yang diberi nama Gerakan Nusantara Selamatkan Rohingya (GENUSRA).

Adapun pertemuan yang digelar di Dayah Daru Mujahidin menghasilkan 10 kesepakatan yaitu;

1.Menuntut Dubes Myanmar di negara-negara ASEAN untuk keluar dari negara ASEAN.

2.Seluruh tenaga kerja dari Myanmar yang ada di negara-negara ASEAN untuk segera keluar dari ASEAN, dan kami mendesak ASEAN untuk mencabut izin kerja warga asal Myanmar.

3.Akan melakukan kampanye bersama rakyat ASEAN untuk memboikot semua produk Myanmar dan memutuskan hubungan dagang Myanmar.

4.Mendesak Negara Myanmar untuk mengakui status kewarganegaraan etnis Rohingya, dan memperlakukan mereka secara manusiawi.

5.Mendesak negara Myanmar untuk menerima kembali etnis Rohingya sebagai warga negara yang sah.

6.Mendesak pemerintah Myanmar untuk mengembalikan semua asset etnis Rohingya yang telah dirampas oleh Myanmar.

7.Menghimbau seluruh pimpinan dan ummat Budha di ASEAN untuk mendesak pimpinan Budha di Myanmar untuk segala bentuk tindakan tidak manusiawi terhadap muslim Rohingya.

8.Mendesak PBB, OKI, dan ASEAN untuk mengambil tindakan tegas terhadap pemerintah Myanmar.

9.Mendesak media massa internasional untuk memasuki Myanmar dan meliput apa yang terjadi terhadap muslim Rohingya.

10.Bila tuntutan kami ini tidak dilaksanakan, maka kami akan menyeru ummat Islam sedunia untuk berangkat ke Myanmar untuk membela muslim Rohingya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini