-->

Insiden Tolikara, Seruan untuk Pemuda Ansor

19 Juli, 2015, 08.35 WIB Last Updated 2015-07-19T01:35:44Z
JAKARTA - Mantan Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nahdhatul Ulama, Khatibul Umam Wiranu, menyatakan kaum Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) terlalu sibuk menjaga gereja dari rangkaian kebaktian umat kristiani. Gara-gara itu, kata dia, mereka malah melupakan tugas utamanya menjaga ulama dan masjid.

"Saya sama sekali tidak keberatan Banser menjaga tempat-tempat ibadah nonmuslim, tapi tentu tanpa melupakan penjagaan tempat-tempat ibadah umat Islam," kata dia dalam keterangan yang diterima Tempo, Minggu, 19 Juli 2015.

Wiranu menegaskan peristiwa pembakaran tempat salah Ied di Papua menjadi intropeksi para pimpinan Ansor dan Banser. "Supaya mereka tidak melupakan tujuan pendirian Ansor dan Banser," ujarnya.

Kerusuhan terjadi di Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, tepat pada perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat, 17 Juli 2015. Sekelompok warga Tolikara membakar kios, rumah, dan musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraan Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda.

Para pelaku pembakaran sempat melempari musala dengan batu sambil melarang pelaksanaan salat Idul Fitri. Saat kebakaran meluas, warga muslim Tolikara langsung membubarkan diri. Salat terpaksa dibatalkan. Enam rumah, sebelas kios, dan satu musala ludes terbakar.

Berdasarkan keterangan polisi, satu orang warga jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) tewas tertembak dalam insiden tersebut. "Dikasih tembakan peringatan tidak digubris, akhirnya tertembak oleh anggota," kata juru bicara Markas Besar Polri Komisaris Besar Suharsono.[Tempo]
Komentar

Tampilkan

Terkini