-->

Keliru Buat Undangan, Komisi I DPR Tak Bersedia Hadiri Pelantikan KaBIN

08 Juli, 2015, 14.07 WIB Last Updated 2015-07-08T11:19:22Z
JAKARTA - Kesalahan dalam penulisan nama Badan Intelijen Negara (BIN) dalam undangan pelantikan Kepala BIN di Istana Negara dianggap persoalan teknis.

Namun, persoalan ini menjadi penting, karena yang melakukan kesalahan adalah pihak Istana, dalam hal ini Sekretariat Negara (Setneg).

"Ini kan lembaga negara tertinggi. Masa sih buat undangan keliru, mau jadi republik keliru," ujar anggota Komisi I DPR, Sukamta ketika dihubungi, Rabu (8/7/2015).

Dia dapat memastikan adalanya kesalahan penulisan Badan Intelijen Negara menjadi Badan Intelijen Nasional setelah dirinya menerima undangan pelantikan Kepala BIN dari pihak Istana. "Salah juga. Badan Intelijen Nasional," tukasnya.

Dia mengungkapkan, kesalahan Pemerintahan Jokowi bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga terjadi salah teken terkait Jaminan Hari Tua (JHT) dan persoalan penambahan uang muka mobil mewah pejabat.

"Ini sudah salah teken dua kali kan. Setneg negara kok gini. Mestinya kan zero tolerance sudah salah begini," ucapnya.

Kecewa akan kesalahan tersebut, dia mengaku tidak bersedia memenuhi undangan pihak Istana. "Ke lembaga tinggi negara, secara politik tidak boleh. Jadi maaf saya tidak hadir," tandasnya.[Sindonews]
Komentar

Tampilkan

Terkini