-->








APW: Wali Nanggroe Jangan Diam Soal Din Minimi

30 Agustus, 2015, 20.46 WIB Last Updated 2015-08-30T13:47:16Z
BANDA ACEH - Junaidi alias Breujuk (30) terduga anggota kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi tewas meregang nyawa setelah diterjang timah panas petugas Kepolisian Daerah Aceh di SPBU Batuphat Lhokseumawe, Kamis (27/8/2015) lalu.

Babak baru perlawanan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pimpinan Din Minimi yang menuntut keadilan kepada Pemerintah Aceh yang notabenenya merupakan mantan petinggi GAM. Tuntutan kelompok Din Minimi muncul dikarenakan selama ini Pemerintah Aceh pasangan dr. Zaini Abdullah-Muzakkir Manaf dianggap mengabaikan hidup para korban konflik, janda korban konflik, anak yatim dan para mantan kombatan.

Menyikapi hal itu, Direktur Eksekutif Aceh Peace Watch Fahrol Azmi kepada lintasatjeh.com, Minggu (30/8/2015), mengatakan bahwa Wali Nanggroe harus turun tangan, jangan cuma diam menunggu 'Istana Wali' siap untuk ditempati.

Lebih lanjut kata dia, substansinya bukan menikmati kekuasaan akan tetapi bagaimana dengan menggunakan power kekuasaan untuk mencari cara melakukan upaya penyelesaian api konflik yang berpotensi membesar yang akan membakar perdamaian Aceh secara khusus dan Aceh secara umum.

Kemudian, Muzakir Manaf seharusnya juga bisa menggunakan jalur Komite Peralihan Aceh (KPA) untuk mengatasi permasalahan ini bila enggan menggunakan jalur pemerintahan karena takut tersalip elektabilitas bahwa ini kerja Gubernur Zaini Abdullah.

"Din Minimi cs kan anggota KPA dan juga PA, apabila Muzakir Manaf tidak mampu  menyelesaikan permasalahan ini sebaiknya beliau mundur saja dan fokus untuk menggalang dukungan guna meraih dan merebut kekuasaan untuk menjadi Gubernur Aceh periode kedepan," sindirnya.

Masih kata dia, Muzakir Manaf tidak boleh diam seribu bahasa, ini 'PR' beliau, disinilah kemampuan seorang Muzakir Manaf diuji, bukan hanya capable (mampu) dalam memimpin pasukan perang di masa konflik, tapi juga mampu mengayomi dan menjaga barisan serta memberdayakan anggotanya di masa damai.

"Kepada Kapolda Aceh, segera audit investigatif pola kinerja polisi dalam memburu kelompok Din Minimi cs. Karena publik Aceh mencium gelagat tidak normal dalam pelumpuhan dua anggota komplotan Din Minimi yang terakhir yaitu Ridhwan dan Junaidi alias Beurijuk," pungkasnya.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini