-->








Buya Syafii Maarif tak Sepakat Muhammadiyah jadi Parpol

04 Agustus, 2015, 21.02 WIB Last Updated 2015-08-04T14:02:56Z
JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif yakin wacana agar Muhammadiyah menjadi partai politik akan layu sebelum berkembang dalam muktamar. Menurutnya, wacana menjadikan Muhammadiyah sebagai partai politik sebaiknya dipikirkan secara mendalam.

"Perlu dikaji lagi secara mendalam. Gak sesederhana itu, butuh diskusi panjang," kata Buya dalam diskusi bedah buku 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat' Biografi Intelektual Ahmad Syafii Maarif di Monumen Mandala Makassar, Selasa (4/8) sore.

Wacana agar Muhammadiyah menjadi partai politik kembali mengemuka dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Wacana ini sebenarnya sudah lama, namun mengemuka kembali pada muktamar kali ini.

Adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang melempar wacana itu dalam pembukaan sidang pleno pertama Muktamar Muhammadiyah. Menurutnya, ada tiga opsi soal masa depan Muhammadiyah salah satunya adalah pembentukan partai politik.

Wacana pembentukan partai politik dipastikan akan menjadi pro dan kontra. Banyak yang menilai wacana pembentukan partai sulit terwujud.

Tak hanya Bunya yang tak sepakat, salah satu anggota pimpinan pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas juga tak setuju bila Muhammadiyah menjadi parpol. Dia yakin akan terjadi gesekan kuat di internal Muhammadiyah jika organisasi keagamaan ini menjadi parpol.

"Akan menimbulkan gesekan dan rebutan. Kalau organisasi baru mungkin bisa, tapi ini Muhammadiyah organisasi yang sudah lama. Kalau opsi memilih satu partai, juga akan menimbulkan kecemburuan. Apalagi opsi mendirikan partai, akan lebih berat lagi untuk terwujud," kata Ilyas di Kampus Unismuh Makassar.[Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini