-->








Keuchik Abdullah Bantah Nikahi Indriati Secara Paksa

20 Agustus, 2015, 15.08 WIB Last Updated 2015-10-20T05:08:41Z
IST
LHOKSUKON - Kepala Desa Alue Serdang, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Abdullah Hanafiah (40), membantah bila dikatakan telah melakukan nikah paksa dengan Indriati binti Hasbi (29).

Berdasarkan surat tanda terima laporan polisi bernomor STTLP/95/VII/2015/RES AUT/SPKT sebagaimana yang telah diberitakan, Abdullah Hanafiah dilaporkan oleh korban atas nama Indriati binti Hasbi dalam perkara nikah paksa perbuatan tidak menyenangkan.

Menurut Abdullah yang menjabat sebagai Kepala Desa Baktiya, dia dan Indriati telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 8 November 2014 di Alue ie tarek dengan walinya safrizal melalui surat wakilah yang dikirimkan padanya, yang juga merupakan adek kandung indriati.

"Saksi pernikahan kami adalah Martunis, Ibrahim dan Nurdin. Pernikahan yang berlangsung di rumah Tgk. Abdul Hamid dan istri saya Indriati mengetahui tapi tidak bisa hadir," jelas Abdullah saat ditemui di sebuah warung kopi di desanya.

"Setelah menikah, saya ada pulang ke rumah orang tua Indriati dan mamak nya tahu saat saya pulang. Saya diterima dengan tangan terbuka oleh mertua saya," lanjutnya.

Pernikahan Abdullah, juga disetujui oleh abang dan adiknya, yakni Asnawi dan Safrizal. "Kakaknya saja yang tidak setuju dengan pernikahan kami, yaitu Nurbaiti," jelasnya kembali.

"Kami masih bersama hingga akhir tahun 2014, saat terjadi banjir di Desa alue serdang pertengahan Desember, warga mengungsi di puskesmas dan kami sering makan malam di warung nasi Panton Labu dan sekitarnya.

Indriati mulai disembunyikan oleh kakaknya dibeberapa tempat usai banjir di Desa alue serdang mulai surut. "Terakhir yang saya tahu, dia sempat dibawa ke rumah Ti aminah saat dijemput oleh walinya di salah satu dayah di simpang ceubrek," ungkap Keuchik Abdullah.

Lebih lanjut dia menegaskan terkait persoalan tersebut dirinya tidak ingin membuka aib istrinya ke publik, meski dia telah melaporkannya ke Polres Lhoksukon. Keuchik Abdullah juga menjelaskan mahar yang diberikannya sebesar 10 juta tersebut dibelikan satu Honda Beat baru jelas.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini