-->








Wali Nanggroe: Mukim Gampong Diharap Mampu Mengembalikan Kejayaan Aceh

06 Agustus, 2015, 21.58 WIB Last Updated 2015-08-06T14:58:12Z
KUALA SIMPANG - Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar membuka pelatihan bimbingan teknis kepada beberapa mukim desa di aula Hotel Grand Arya, Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis (6/8/2015).

Beberapa mukim yang ikut serta dalam kegiatan tersebut merupakan dari empat Kabupaten di Aceh tentang Kelembagaan Wali Nangroe Aceh angkatan ke-V.

“Acara pelatihan ini diselenggarakan terhadap Mukim Gampong (desa) berkaitan dengan kelembagaan Wali Nangroe yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para Mukim dalam memangku adat dan kebudayaan Aceh,” kata Malik Mahmud dalam sambutannya.

Lembaga Wali Nanggroe ini menurutnya merupakan kepemimpinan adat yang independen yang bertugas mengawasi lembaga adat dan kebudayaan di Aceh.

“Kehadiran Lembaga Wali Nanggroe di Aceh merupakan wahana dalam pembinaan kehidupan adat istiadat yang bermodalkan nilai-nilai syariat dalam membangun peradaban bangsa,” ucapnya.

Harapnya, Kepala Mukim Gampong selaku pemangku adat di desa mampu berperan dalam kelembagaan Wali Nanggroe guna mengembalikan masa kejayaan Aceh di masa lampau akibat penjajahan Belanda dan konflik di Aceh.

Hal senada dikatakan Bupati Aceh Tamiang, H. Hamdan Sati ST. Dalam sambutannya ia berharap agar pelatihan kelembagaan Wali Nanggroe diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para mukim sehingga mampu mengatasi berbagai macam macam permasalahan di tingkat kecamatan.

“Para Mukim merupakan tolak ukur Pemda dalam membangun daerah, sehingga keberhasilan mukim di Kecamatan juga merupakan keberhasilan kepala daerah. Kepala mukim merupakan perangkat pemerintah yang sangat berpengaruh dalam pembangunan daerah dan juga tatanan sosial di Masyarakat,” ucap Hamdan.

Pembukaan pelatihan ini turut dihadiri Sekretaris Wali Nanggroe Paradis Msi, Kajari Amir Syarifuddin, SH, MH, Kapolres Aceh Tamiang Yoga Prasetyo SIK, dan Asisten I Aceh Tamiang Ahmad Helmi SE.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini