ABK yang berhasil diselamatkan |
Diperoleh
informasi, kapal tongkang itu karam sejak Rabu (23/9) saat berlayar dari
Pangkalan Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau, menuju Meulaboh Aceh Barat
akibat mengalami kebocoran di bagian lambung ruang mesin kapal.
Akibatnya,
nakhoda dan 10 anak buah kapal (ABK) terombang-ambing di atas life craf dan
kemudian berhasil diselamatkan tim Basarnas Aceh dan BPBD Bireuen dengan
menggunakan satu unit rubber boat Basarnas.
Disaat
pencarian korban, melibatkan Basarnas, BPBD Bireuen, SAR Aceh Utara, Satpol Air
dan TNI AL PPI Peudada Bireuen. Awak kapal yang selamat kemudian diamankan,
saat ini sudah dibawa ke Polres Bireuen.
Hendri
(26), nakhoda asal Jakarta Utara menyebutkan, tugboat tenggelam hanya dalam
rentang waktu 30 menit pasca terjadi kebocoran di lambung bagian ruang mesin. Dirinya
bersama ABK berangkat dari pangkalan Tanjung Uncang Batam Kepuluan Riau, sejak
Rabu 23 September 2015 sekira 14.30 WIB.
"Kami
telah berlayar mengarungi Selat Malaka selama lima hari enam malam, lalu
tenggelam di 8 mil lepas pantai Kuala Raja, Bireuen. Kami langsung
menyelamatkan diri dengan menggunakan ligfe craf (perahu karet) tanpa mesin
hingga akhirnya kami terombang-ambing," akuinya.
Dalam
kepanikan itu, Rellus (26) juru mudi asal Aceh Tenggara meminta bantuan tim SAR
melalui Hp anggota tim SAR Kutacane. Sehingga peristiwa kecelakaan kapal
di perairan Selat Malaka itu secepatnya meluas dan dikerahkan tim gabungan untuk
pencarian mengevakuasi para awak boat.
Seluruh
korban dilaporkan selamat dalam kondisi
sehat dan kini untuk sementara diamankan di Polres Bireuen menunggu penjemputan
dari pihak perusahaan.
Berdasarkan
data yang diperoleh, ke 11 ABK itu masing-masing Hendri, (26) selaku nakhoda
asal Jakarta Utara, Suhoendy Tongsimpin (26) pelaut asal Sulawesi Selatan,
Hartono (43) selaku juru mudi asal Jakarta Utara, Rellus (26) juri mudi asal
Aceh Tenggara, Zaid Purbiyanto (25) masinis II asal Boyolali Jawa Tengah.
Kemudian
Sardi (29) mualem I asal Jambi, Andyka Permana (20) juru mudi asal Cimahi
Selatan, Ari Sutupo (27) mualem II asal Pulerejo Jawa Tengah, Imam Syaeful (23)
masinis I asal Brebes Jawa Tengah, Umberto Wang (45) KKM asal Tanjong Peuriuk
dam Syamsuddin (35) koki asal Jakarta Utara.
Informasi
lain yang diperoleh, titik koordinat kapal tenggelam di perairan laut Kuala Raja
Bireuen itu posisinya berada pada 05-22.748 N 96-48.008 E.[chairul]