-->








Bule yang Kayuh Becak Demi Amal Sudah Sampai Lhoksukon.....

29 September, 2015, 13.58 WIB Last Updated 2015-09-29T06:59:24Z
LHOKSUKON - Scott Thomson, pria asal Skotlandia, yang mengayuh becak selama 22 hari sejauh 2.612 km dari Banda Aceh ke Jakarta tiba di Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, pagi tadi pukul 08:30 WIB, Selasa (29/9).

Scott Thomson melalui dua anggota Crew pengawalnya, Yunus dan Wawan mengatakan, aksi yang dilakukannya itu bertujuan untuk menggalang dana amal bagi empat yayasan di bidang pendidikan dan kesehatan di Indonesia.

Aksi yang diberi nama “Becak Terus” itu dimulai sejak Minggu (27/9) pagi di Museum Tsunami Banda Aceh yang dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Reza Fahlevi bersama Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), dan Project Director Becak Terus, Muhammad Farhan, serta General Manajer Museum Tsunami Aceh, Tomi Mulya Hasan.

Kata Scott, penderitaan yang dia alami, baik fisik maupun mental tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan masyarakat Aceh saat bencana tsunami 2004 silam.

"Itu menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi saya untuk menyelesaikan misi ini,” ujar Thomson.

Dikatakan, tadi malam ia tiba di Kota Lhokseumawe dan menginap di Hotel Lido Graha dengan ditemani para crew pengawal pribadinya. Scott mengayuh becak ditengah pengawalan crew depan dan belakang.

"Rencana siang nanti atau sore kami akan menginap di Hotel Kartika Kota Langsa. Maka dengan ini kami berharap masyarakat Aceh mendukung aksi Scott, mohon doanya juga ya," harap Yunus.

Aksi Scott ini juga berusaha memecahkan rekor dunia dari Guiness Book Records untuk kategori perjalanan terjauh dengan becak. Ia dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada 18 Oktober 2015.

Sementara empat yayasan yang dikampanyekan Scott Thomson adalah YCAB, Mary’s Cancer Kiddies, Wisma Chesire, dan Yayasan Puspita.

"Dalam perjalanannya Scott Thomson akan melintasi berbagai kota di delapan provinsi, ia akan melihat keberagaman dan berinteraksi dengan penduduk lokal," kata Wawan dan Yunus crew pengawal Scott.

Dengan ini, Scott berharap aksi yang dilakukannya itu nantinya akan menimbulkan reaksi penduduk lokal terhadap dirinya sebagai warga asing yang rela mengayuh becak untuk aksi amal.

Sebelumnya, Scott Thomson sudah melakukan dua aksi amal lainnya, yakni berlari di Gurun Sahara pada 2010 untuk membantu anak-anak penderita kanker dan berlari dari Bali ke Jakarta pada 2012, sehingga berhasil membangun rumah belajar di Bali, Banyuwangi, Situbondo, dan Marunda.

Sebagian dana yang dikumpulkan, menurut dirinya juga diberikan kepada penderita kanker. Dirinya menabalkan nama “The Flying Merah Putih” untuk becaknya, sebuah becak usang yang dibeli di kawasan Tangerang pada November 2013 lalu.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini