-->








Ini Komentar Anggota DPRA Soal Intervensi Pencopotan Kadis PU Atam

10 September, 2015, 10.33 WIB Last Updated 2015-09-10T03:39:45Z
ACEH TAMIANG - Pernyataan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Aceh Tamiang, Ir. Junaidi, terkait pencopotan dirinya disebabkan adanya intervesi dari isteri Bupati Hamdan Sati, menjadi trending topic yang hangat diperbincangkan berbagai kalangan di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia.

Banyak pihak yang menyampaikan rasa prihatin serta iba terhadap tragedi yang menimpa Ir. Junaidi. Dan tidak sedikit pula yang menyatakan kecewa terhadap pernyataan Ir. Junaidi yang terkesan vulgar tersebut.

Malah, ada yang meminta kepada Ir. Junaidi agar mempertanggungjawabkan pernyataan yang terkesan menyudutkan isteri Bupati Aceh Tamiang, Iris Atika.

Seperti yang disampaikan oleh seorang tokoh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang, yang juga anggota DPRA Provinsi Aceh dari Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal, H. Asnawi, kepada lintasatjeh.com, Rabu (9/9/2015).

Asrizal menyampaikan dirinya adalah salah seorang yang merasa kecewa atas berkembangnya isu bahwa Ir. Junaidi diberhentikan karena adanya intervensi kedinasan dari isteri Bupati Aceh Tamiang, Iris Atika.

Menurutnya, berkembangnya isu tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak baik. Oleh karenanya, dia mendesak Ir. Junaidi agar dapat mempertanggungjawabkan perihal itu.

Mantan Kadis PU Kabupaten Aceh Tamiang, Ir. Junaidi, yang dikonfirmasi menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan di media massa beberapa hari yang lalu adalah kejadian yang benar dan dirinya pun siap mempertanggungjawabkan parnyataanya itu.

"Kejadian tentang isteri bupati, Iris Atika memarahi saya di depan Bupati Hamdan Sati bukanlah ungkapan fitnah, tapi hal tersebut adalah tragedi yang benar-benar pernah terjadi," beber pria yang akrab dipanggil Abu Juned.

Abu Juned menjelaskan bahwa sebagai abdi negara dirinya ikhlas dan tidak mempermasalahkan tentang pencopotan dari posisi Kadis PU Kabupaten Aceh Tamiang, namun yang membuat dia kecewa adalah munculnya komentar dari oknum yang mengatakan bahwa dirinya dicopot karena tidak loyal kepada bupati dan para staff di Dinas PU Tamiang banyak yang tidak suka, bahkan menolak dirinya.

Dirinya menganggap bahwa komentar-komentar seperti itu adalah fitnah yang menghina dirinya dan hal tersebut sangatlah tidak dapat diterima oleh Ir. Junaidi.

"Saya tidak terima difitnah seperti itu. Oleh karenanya saya memberi pernyataan yang sebenarnya di media massa dan saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya tersebut" demikian penjelasan yang disampaikan oleh Ir. Junaidi. 

Sebelumnya, di sebuah media massa Ir. Junaidi menyampaikan bantahan kerasnya terkait komentar yang menilai bahwa dirinya dicopot dari Kepala Dinas PU karena tidak loyal kepada Bupati Aceh Tamiang.

Menurutnya, seperti yang ditundingkan pada dirinya tidak loyal terhadap pimpinan, Junaidi membantah kalau dirinya dianggap tidak loyal terhadap atasan, karena sejauh ini dirinya selalu loyal terhadap atasan (Bupati).

"Saya seorang PNS, saya harus loyal terhadap atasan (Bupati-red). Sejauh ini diajak pertemuan selalu siap walaupun itu saya harus ke Medan jumpai Bupati dan panggilan menghadap itu diluar jam dinas/hari libur. Lalu dari segi mana saya tidak loyal," tegas Junaidi sembari menambahkan selama ini dia tidak loyal terhadap istri bupati.

Junaidi menceritakan ulang kronologis kejadian saat dirinya dimarahi oleh istri bupati. Pada waktu itu dirinya dipanggil oleh istri bupati dan disuruh untuk merehab pendopo dan saya tidak laksanakan.

"Pasalnya, saya sampaikan kepada bupati, saya mohon diaudit dulu hasil pekerjaan 2013. Jangan nanti saya yang disalahkan," jelas Junaidi.

Junaidi menambahkan, dirinya pernah dipanggil bupati ke rumahnya di Medan. Ketika sampai di rumahnya bukan bupati yang tanya, tapi istri bupati. Iris Atika tanya kenapa saya tidak menjalankan perintahnya tentang rehap pendopo yang sudah tiga bulan belum direhab.

Menurut Junaidi, dirinya sudah memerintahkan Kabid Cipta Karya untuk melaksanakan dan sudah mulai bekerja. "Istri Bupati marah karena saya tidak langsung mengontrol pekerjaan rehab pendopo. Saya tidak tahu atasan saya siapa, istri bupati atau bupati karena saya lihat ketika Iris Atika memarahi saya, Bupati (Hamdan Sati) hanya diam saja," ungkap Junaidi.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini