-->








"Jangan Usik Perdamaian Aceh"

01 September, 2015, 20.58 WIB Last Updated 2015-09-01T14:04:27Z
LHOKSEUMAWE - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Lhokseumawe menggelar diskusi dengan sejumlah mahasiswa, lembaga maupun elemen sipil di Lhokseumawe, Selasa (1/9/2015).

Diskusi bertema "Jangan Usik Perdamaian Aceh" itu digelar seiring terjadinya kontak senjata yang baru-baru ini terjadi di Aceh. Diskusi itupun turut melahirkan Koalisi Peduli Perdamaian Aceh (KPPA).

Dalam diskusi, membahas tentang bagaimana kasus kelompok Din Minimi yang terus di buru dalam keadaan hidup maupun mati oleh pihak Kepolisian jika mereka tidak menyerah.

Tak hanya itu, diskusi yang dipimpin oleh Ketua LBH Banda Aceh Pos Lhokseumawe, Fauzan SH, juga membahas terkait kasus penyergapan Polisi yang berujung kematian terhadap Ridwan, anggota Din Minimi di Geureudong Pase, Aceh Utara.

Dimana isu yang berkembang baik di masyarakat maupun keluarga korban bahwa tewasnya Ridwan bukan karena kontak tembak, melainkan ada unsur kesengajaan dari pihak Kepolisian.

"LBH Banda Aceh Pos Lhokseumawe sangat mendukung pembentukan Koalisi Peduli Perdamaian Aceh dalam diskusi publik yang dihadiri oleh Mahasiswa, LSM. dan elemen masyarakat Sipil dengan tema," kata Fauzan.

Pihaknya sangat mengapresiasikan semangat serta kepedulian Mahasiswa, beberapa LSM, dan masyarakat sipil, yang saat ini ingin melakukan tindakan nyata yang tidak hanya dengan pernyataan-pernyataan sikap saja, tetapi lebih kepada tindakan yang nyata.

Disamping itu, pihaknya sangat kecewa dengan kehadiran TNI dan Polri dalam diskusi tersebut. Kendati demikian menurut Fauzan, diskusi tetap dilanjutkan.

“Saya selaku tuan rumah, sangat kecewa terhadap kedatangan oknum TNI dan POLRI yang katanya ingin mengamankan jalannya diskusi ini, dan saya telah menanyakan kepada mereka apakah ada surat tugas ? mereka berdalih ini adalah tupoksi POLRI untuk mengamankan karena ini acara masyarakat umum. Pertanyaan saya, ketika setiap acara masyarakat umum harus diamankan oleh polisi, lalu kenapa acara pesta dan khitan bahkan rapat Gampong tidak diamankan seperti diskusi ini.” terangnya.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini