-->








Anak Yatim Jangan Dijadikan Alasan untuk Pengutipan Uang!

08 Oktober, 2015, 15.39 WIB Last Updated 2015-10-08T08:39:31Z
Syukrillah MK
LHOKSUKON - Anak yatim dan janda diminta jangan dijadikan sebagai alasan untuk kepentingan pribadi, terutama dalam pengutipan uang desa. "Bila kita memanfaatkan nama-nama mereka, maka tunggu bala yang akan datang," demikian disampaikan ketua Lembaga Acheh Future melalui Sekretaris Jenderal, Syukrillah MK, menanggapi pemberitaan di media terkait pengutipan dana desa di kecamatan Tanah Jambo Aye, kabupaten Aceh Utara, yang sedang santer dibicarakan.


Melalui pesan Blackberrynya yang diterima lintasatjeh.com, Kamis (8/10/2015). Ia menyayangkan hal itu terjadi. Perlu diketahui, ujar Syukri, di depan mata kita anak yatim dan janda-janda hidupnya sangat memprihatinkan.

"Seharusnya kita berterimakasih kepada anak-anak yatim yang orang tuanya syahid di medan pertempuran hanya demi cita-cita memperjuangkan bangsa dari keterpurukan pembangunan di segala lini di Aceh. Walaupun, sekarang ini yang menurutnya banyak oknum yang telah menipu para pejuang yang telah tiada karena telah melanggar sumpah," ujar Syukri.

Syukri menambahkan, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 pihaknya telah mendata gampong-gampong yang ada di Aceh untuk memperoleh data-data korban konflik atara kedua belah pihak yang bertikai RI-GAM. Selanjutnya pada akhir tahun 2014 pihaknya juga pernah mengunjungi daerah terpencil, di sana dirinya melihat banyak anak-anak yatim yang hidupnya serba kekurangan, namun tetap semangat menjalani hidupnya.

Menurutnya, bila pengutipan uang seperti yang terjadi di kecamatan Tanah Jambo Aye, itu salah satu bukti tiap-tiap ada kegiatan pekerjaan proyek mereka meminta uang dengan alasan untuk membatu anak-anak yatim, tapi anak yatim yang mana? Bukankah dana untuk anak yatim telah di alokasikan oleh pemerintah?


"Yang sangat kami sesalkan oknum di KPA membeda-bedakan anak yatim di saat membagi-bagikan uang megang. Bila anak yatim korban konflik mendapatkan amplop, tapi bila anak yatim bukan korban konflik, menjadi penonton. Apakah ini yang namanya keadilan?," ujarnya.
  
Untuk itu, Acheh Future sebagai lembaga yang konsen di bidang sosial meminta kepada para petinggi Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) untuk membuka mata untuk menoleh ke belakang, janga selalu memandang ke atas.[red]
Komentar

Tampilkan

Terkini