-->


Puluhan Hektar Perkebunan Warga Leubok Pusaka Diamuk Gajah

02 Oktober, 2015, 23.51 WIB Last Updated 2015-10-02T16:59:19Z
IST
LHOKSUKON - Puluhan gajah liar dilaporkan telah merusak puluhan hektar areal perkebunan warga di Dusun Ketok Desa Leubuk Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Kamis malam (01/10/2015).

Syaiful warga setempat mengatakan, aksi sekelompok gajah liar ini telah berlangsung sejak kemarin. Jumlahnya diperkirakan mencapai 40 ekor gajah. Areal perkebunan warga yang terdiri dari kebun kakao, pinang, pisang, rumbia, kelapa dan durian kini porak-poranda usai dirusak gajah.

"Jumlahnya sekitar 40 ekor gitu. Sekitar sepuluh hektare kebun milik warga kini kondisinya porak-poranda diamuk gajah, akibatnya warga gagal panen untuk kakao, pisang dan pinang," jelas Syaiful, Jum'at (02/10/2015).

Selain itu, tambahnya, dua unit rumah milik Jaka dan Usman Gambir, warga setempat, turut hancur dirusak hewan berlalai tersebut. Tak hanya itu, mushala yang dijadikan warga untuk beribadah juga menjadi sasaran amukan gajah.

"Warga disini sangat berharap Pemerintah ada solusi terhadap gajah-gajah liar yang kerap mengamuk seperti ini, sudah gerah sebenarnya kami dengan ini. Tapi kami yakin pemerintah ada solusinya," harap Syaiful.

Akibat dari itu, wargapun terpaksa mengungsi ke desa tetangga untuk menghindari amukan susulan. Kepala Dusun setempat, Safrun mengatakan, sekitar 25 kepala keluarga di desanya itu kini ngungsi ke desa tetangga di Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

"Dusun Ketok letaknya tepat berada di kawasan hutan. Jadi, sudah sering kali sekelompok gajah mengusik pemukiman warga usai merusak areal perkebunan," kata Syafrun.

Ia mengisahkan, akhir bulan lalu kawanan gajah juga sempat mengobrak-ngabrik areal perkebunan, namun tidak separah kali ini. Kepala Desa Leubok Pusaka, Jaharuddin juga membenarkan hal itu.

Menurut dia, selain desanya, gajah juga mengobrak-ngabrik dusun (desa) lainnya seperti Dusun Sarah Raja, Dusun Bina Baru, dan Dusun Seremak. "Di dusun tersebut gajah kerap mengobrak-ngabrik areal perkebunan, sudah langganan gajah," ungkap Jaharuddin.

Persoalan ini kata Jaharuddin sudah berulang kali dilaporkan ke pihak Kecamatan maupun Pemda. Akan tetapi sepertinya Pemerintah sendiri belum mampu mengatasi persoalan tersebut.

"Pihak Kecamatan dan Pemda bahkan sudah pernah memantau lokasi-lokasi yang kerap jadi target gajah-gajah liar, tapi belum ada realisasinya tentang permasalahan gajah ini," terangnya.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini