-->








Waspada! Jembatan Krueng Kreeh Menunggu Maut

24 November, 2015, 09.25 WIB Last Updated 2015-11-24T02:27:43Z
LHOKSUKON - Forum Komunikasi Pemberdayaan Pemuda Aceh (FKPPA) meminta Pemkab Aceh Utara segera membangun jembatan di Desa Asan Krueng Kreeh, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. Pasalnya, kondisi jembatan tersebut kini sangat memprihatinkan.

FKPPA khawatir jika tidak segera dibangun maka akan menimbulkan korban jiwa.

"Kondisinya saat ini memprihatinkan. Pemerintah harus segera membangunnya karena jembatan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat setempat," kata Ketua FKPPA, Razali, kepada lintasatjeh.com, Selasa (24/11/2015).

Selain akses masyarakat dari desa menuju kecamatan, jembatan gantung tersebut juga akses bagi para pekebun untuk mengangkut hasil kebunnya ke kawasan kota Lhoksukon untuk dipasarkan.

"Kita mengharapkan, ini menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten. Apalagi ini menyangkut keselamatan masyarakat yang menyeberang yang saban hari lalu lalang di sini, termasuk anak-anak yang hendak pergi sekolah," pintanya.

Menurutnya, bila air besar dengan kondisi musim penghujan saat ini, maka tidak pelak rasa cemas sudah menghantui masyarakat di kecamatan tersebut yang harus menyeberang jembatan gantung yang sudah lapuk di makan usia itu.

"Kita kalau tidak kuat-kuat nyali, jangan coba-coba menyeberang jembatan tersebut."  Ia pun meminta Pemerintah setempat jangan menutup mata terkait kondisi jembatan tersebut dan segera untuk bisa mencari jalan keluar dari kondisi yang sedang dialami oleh masyarakat Pirak Timu saat ini.

Semantara menurut pantauannya di lokasi, jembatan gantung yang lebarnya 3 meter dan panjangnya mencapai 70 meter memang sangat  memprihatinkan dengan kondisi penyeberangan yang serba darurat dan penuh tantangan bagi masyarakat Pirak Timu, dan ini sangat  berbahaya bagi masyarakat sekitar dan anak-anak yang hendak ke sekolah bahkan guru sekalipun, kemungkinan akan diliburkan bahkan yang paling disayangkan saat ini terhambatnya pembangunan desa yang sedang berjalan tahap ke II akibat transpor alat-alat bangunan tidak sesuai harganya lagi.

"Kita sangat menyayangkan lagi padahal letak jembatan gantung tersebut lebih kurang 2 km dari kota Lhoksukon kabupaten Aceh Utara," katanya.[Azhar]
Komentar

Tampilkan

Terkini