-->








Ini Binatang-Binatang Terlibat 'Perang'

31 Januari, 2016, 15.35 WIB Last Updated 2016-01-31T11:54:18Z
IST
Sampai diperkenalkannya mesin modern, hewan telah memainkan banyak peran dalam perang. Sebagai contoh Mongol menggunakan kuda hingga menjadikan mereka di bawah Genghis Khan dan jenderalnya mengukir kekaisaran darat terbesar yang pernah dikenal.

Dalam buku Beasts of War: The Militarization of Animals yang ditulis Jared Eglan terdsapat sejumlah binatang yang secara menakjubkan memainkan peran militer. Dari pasukan tempur hingga mata-mata bahkan pemandu rudal. Dan berikut sembilan hewan dalam misi penting dalam perang.

1. Gajah Perang

Dengan tubuh besar dan taring menakutkan Gajah telah bekerja dalam perang sejak zaman kuno. Unit Elephantry pertama kali didirikan di militer India, tetapi kemudian jenderal yang terkenal termasuk Pyrrhus Epirus, Hannibal, dan Alexander The Great semua menggunakan gajah untuk menghancurkan lawan-lawan mereka.

Gajah perang biasanya ditempatkan di tengah garisan, di mana binatang-binatang akan melabrak barisan musuh dengan kecepatan 20 mph. Mereka juga digunakan untuk membawa barang berat di medan yang sulit sebelum tank dan helikopter kemudian muncul jadi pilihan.

Tidak seperti kavaleri kuda, gajah tidak takut menerjang infanteri tombak, tubuhnya yang berotot akan lebih mampu menahan tombak dibandingkan kuda. Praktis hanya tembakan meriam yang bisa melawan mereka kala itu karena hewan-hewan raksasa ini juga tahan terhadap senapan api.

Militer masih menggunakan gajah hingga era moderen. Seperti pada 1987 pasukan Irak diduga menggunakan gajah guna mengangkut persenjataan berat untuk digunakan di Kirkuk.

2. Lumba-Lumba Pemburu Ranjau

Pada tahun 1960, Angkatan Laut AS memulai studi pertama pada lumba-lumba. Pada awalnya, studi terbatas pada pengujian bagaimana lumba-lumba yang begitu hidrodinamik dengan upaya menerapkan temuan terhadap peningkatan kinerja torpedo.

Namun, pada tahun 1967 Program Mamalia Marinir Angkatan Laut AS berkembang menjadi sebuah proyek besar. Program, yang masih berlangsung hingga saat ini mulai melatih lumba-lumba untuk berburu ranjau. Dalam kasus perburuan ranjau, lumba-lumba dilatih untuk mencari ranjau bawah air dan melepaskan pelampung di lokasi yang ditemuki tersebut hingga memungkinkan Angkatan Laut secara aman bisa menyingkirkannya.

Selama Perang Irak pada tahun 2003, operasi lumba-lumba berhasil membersihkan lebih dari 100 ranjau di pelabuhan Umm Qasr. Selain itu, lumba-lumba telah dilatih untuk menjaga pelabuhan terhadap penyelam musuh. Ketika seorang penyelam mendekati, lumba-lumba terlatih akan menempatkan pelampung ke punggung seseorang yang menyeret mereka ke permukaan. “Hewan ini dirilis hampir setiap hari ke laut terbuka, dan sejak program ini dimulai, hanya beberapa hewan belum kembali,” menurut Angkatan Laut.

3. Anjing Anti-Tank

Pengkhianatan Nazi pada Soviet selama Perang Dunia II benar-benar membuat Rusia kerepotan. Dalam upaya putus asa menghadapi kemajuan Nazi ke wilayah mereka, Soviet awalnya berusaha untuk melatih anjing guna menempatkan bom di depan tank sebelum berjalan kembali ke tempat yang aman.

Tetapi hal ini terlalu sulit dalam melatihnya. Soviet akhirnya menempatkan bom di badan anjing yang diaktifkan oleh tuas kecil. Ketika anjing beada di bawah tank, tuas akan menyerang sasis tank dan meledak.

Propaganda Soviet mengklaim bahwa sekitar 300 tank Jerman yang hancur dengan cara ini. Namun, sebagian besar program terbukti gagal. Anjing-anjing itu dilatih di tank diesel Soviet, bukan tannk bensin Jerman, jadi selama penyebaran anjing memiliki kebiasaan berlari ke arah kendaraan Soviet yang aromanya sama saat latihan. Program anjing anti-tank dilanjutkan sampai 1996.

4. Babi Perang

Babi telah dicatat dalam beberapa teks-teks kuno sebagai salah satu kontra-senjata yang paling efektif untuk gajah perang. Gajah perang dilaporkan takut dengan suara babi. Dalam satu skenario yang brutal, penggunaan babi pembakar juga tercatat pernah dilakukan.

Catatan Eglan di Beasts of War yang “pengepungan Antigonus II Gonata pada Megara di 266 SM rusak ketika Megarians mengirim ke babi dengan disiram bahan yang mudah terbakar seperti minyak mentah atau resin. Babi kemudian dibakar dan diarahkan ke gajah-gajah yang berkumpul. Gajah-gajah berlari ketakutan karena suara babi hingga banyak tentara yang mati karena diinjak gajah mereka sendiri.

5. Bom kelelawar

Dikembangkan oleh AS untuk digunakan melawan Jepang selama Perang Dunia II. Setiap bom akan berisi 26 nampan yang masing-masing berisi 40 kelelawar berhibernasi. Setiap kelelawar dilengkapi dengan perangkat pembakar individu yang ditetapkan untuk meledakkan setelah waktu tertentu.

Bom bisa menyebarkan parasut mereka sendiri, memberikan waktu kelelawar untuk terbang keluar dan mencari tempat untuk bertengger. AS berencana menjatuhkan ratusan bom di kota-kota industri Jepang di Osaka Bay.

Kota-kota di Jepang pada waktu itu sebagian besar terbuat dari kayu dan kertas, bom akan menyebabkan kebakaran hebat dan membakar bagian besar kota di Jepang ke tanah. Proyek ini akhirnya digantikan oleh bom atom.

6. Pertahanan Singa Laut

Program Mamalia Marinir Angkatan Laut AS selain mempelajari dan menggunakan lumba-lumba, juga menggunakan Singa Laut California.

Dilatih di fasilitas yang sama, dan bahkan kadang-kadang bekerja pada misi yang sama bersama-sama, singa laut membantu untuk melindungi instalasi pelabuhan dan kapal AS dari penyelam musuh serta mengambil peralatan yang ditembakkan dari kapal atau jatuh dari pesawat.

Singa laut adalah penyelam yang sangat baik. Angkatan Laut pertama kali menggunakan singa laut untuk mengambil roket uji anti-kapal selam dari kedalaman 180 kaki pada November 1970.

7. Rudal Dipandu Merpati

Rudal dipandu merpati dikembangkan oleh BF Skinner dalam Proyek Pigeon. Meskipun proyek ini akhirnya dibatalkan karena tidak praktis, gagasan rudal dipandu merpati sebenarnya cukup menjanjikan.

Rudal memiliki sebuah array dari lensa di depan yang memproyeksikan gambar dari target ke layar interior. Merpati dikondisikan untuk mematuk target di layar. Patukan merpati itu untuk mengkoreksi jalur penerbangan rudal.

Meskipun proyek ini dibatalkan pada tahun 1944, tetapi dihidupkan kembali pada tahun 1948 oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Namun, setelah sistem bimbingan rudal yang terbukti efektif ditemukan pada tahun 1953, ide rudal dipandu merpati akhirnya diletakkan untuk selamanya.

8. Beruang Tentara

Wojtek lahir di tahun 1942, namun pada akhir Perang Dunia II ia adalah seorang kopral di Angkatan Darat Polandia. Setelah dibebaskan dari kamp kerja paksa Siberia selama invasi Nazi Rusia pada tahun 1942, Pasokan Brigade Polandia 22 mulai perjalanan panjang menuju Persia selatan. Saat itulah mereka temui Wojtek.

Beruang itu menjadi maskot pasukan muda tersebut. Beruang itu sering minum alkohol dan merokok, bahkan makan dan merokok bersama.

Setelah perjalanan panjang, Kompi Wojtek akhirnya mencapai Mesir di mana mereka siap untuk masuk kembali zona perang melalui Italia. Tentara memiliki aturan ketat yang melarang hewan peliharaan ke zona perang, sehingga kompi itu mengambil satu strategi dengan melantik Wojtek sebagai seorang tentara resmi.

Wojtek, memiliki berat 440 pon, membawa senjata dan amunisi jauh lebih cepat daripada prajurit di kompi tersebut. Akhirnya, Wojtek menjadi simbol kompi dan diabadikan sebagai lambang mereka.

9. Kucing Mata-Mata

The acoustic kitty adalah proyek CIA pada 1960-an yang mencoba untuk menggunakan kucing guna memata-matai Kremlin dan kedutaan Soviet lainnya.

Kucing yang digunakan dalam proyek ini memiliki mikrofon yang ditanamkan dalam kanal telinga mereka, dan pemancar radio di dasar tengkorak mereka. Secara teori, kucing akan menjadi mobile.

Dalam penyebaran pertama dari Acoustic Kitty, kucing itu dilepaskan di sekitar lingkungan Soviet di Washington, DC. Sialnya saat kucing dilepas sebuah taksi menabraknya hingga tewas.


Bisa ditebak, CIA akhirnya meninggalkan proyek tersebut karena sulitnya mendapatkan kucing untuk melakukan apa pun cukup sesuai perintah. Proyek ini kabarnya menelan biaya US$ 20 juta.[Viva]
Komentar

Tampilkan

Terkini