-->









 





Awas! Magelang Teror Penembak Misterius, Yogya Teror Penyayatan

29 April, 2016, 00.36 WIB Last Updated 2016-04-28T17:37:29Z
IST
MAGELANG - Warga Magelang, Jawa Tengah dilanda teror yang khususnya membidik kaum perempuan. Aksi penembakan diduga menggunakan senapan angin sudah memakan korban 13 orang yang mayoritasnya perempuan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan teror terhadap wanita tak hanya terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Namun, juga terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di kota gudeg marak aksi kriminal dengan penyayatan.

"Kemarin juga terjadi di Yogya ada cewek naik sepeda motor dicutter," kata Ganjar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4).

Ganjar geram dengan aksi teror yang membuat warga resah. Dia sudah meminta bantuan aparat keamanan untuk menghukum berat para pelaku.

"Sudah lah kalau yang modelnya seperti itu kalau tidak bisa tertib kita akan mengambil tindakan langkah-langkah yang lebih tegas dari itu," katanya.

Untuk menjaga keadaan tetap kondusif, Ganjar mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Tengah. Imbauan untuk masyarakat khususnya wanita, agar berhati-hati juga sudah dilakukan. "Di kota sudah kita sampaikan, di kabupaten kita sampaikan," tukasnya.

Seperti diketahui, aksi penembakan pertama kali terjadi pada Sabtu (16/4) karyawan Apotek Enggal, Agustri Purnami (28) warga Dusun Tegal, Rejopanjang, Ambarawa bermaksud pulang menuju rumah kos di Bogeman, Kota Magelang. Usai menutup apotek dia bermaksud pulang dengan menyeberangi jalan baru berjalan 10 langkah, tiba-tiba dikejutkan dengan suara letusan.

Beberapa menit kemudian, Agustri merasakan nyeri di pinggang bagian kiri dan setelah dilihat mengalami luka memar. Dia terus pulang dan sampai di rumah kos diberi tahu pemilik rumah bahwa terkena luka tembak, kemudian dibawa menuju RSUD Tidar untuk diobati. Namun setelah dilakukan rontgen tidak ada peluru atau benda yang masuk di pinggangnya.

Pada malam yang sama Dwi Mega S (16) warga Karanggading, juga menjadi korban penembakan. Cerita bermula saat dia usai makan di kawasan Alun-Alun Kota Magelang. Saat berjalan sampai di kawasan Pecinan, tiba-tiba dikejutkan dengan suara letusan, dan bersamaan itu merasakan kesakitan di paha bagian kanan hingga tidak bisa berjalan.

Saat itu, dengan meminta bantuan tukang ojek, dibawa menuju RSUD Tidar. Namun setelah dirontgen juga tidak ditemukan benda pada bekas yang terluka tersebut. Dua kejadian aksi teror diduga penembakan tersebut terus dilaporkan ke Polres Magelang Kota. Hingga saat ini sudah tiga belas korban yang dimintai keterangan. Korban kebanyakan wanita.[Merdeka.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini