-->








Abu Doto : Kursi Aceh Satu Jangan Dipimpin Orang Serakah

31 Juli, 2016, 21.04 WIB Last Updated 2016-07-31T22:32:32Z
BANDA ACEH - Zaini Abdullah dalam pidato politiknya mengatakan alasan memilih bekas halaman Hotel Atjeh depan Mesjid Raya Baiturrahman, Minggu (31/7/2016), dan menggelar konferensi pers.

Deklarasi pasangan Calon Gubernur Aceh, Abu Doto bersama Wakilnya Nasaruddin yang diberi nama singkatan Azan, pada pilkada 2017-2022 akan selalu berkomitmen menjaga pedamaian dan kesetiaan pada janji yang telah ditandatangani  MoU di Helsinki.

Menurut Zaini Abdullah sapaan Abu Doto memilih di lapangan bekas Hotel Aceh lama  ini, merupakan tempat bersejarah dimana Presiden RI pertama, Soekarno menerima sumbangan dari tangan rakyat Aceh untuk membeli pesawat kepresidenan yang pertama. Kala itu Tgk. Daud Beureueh mengumpulkan sumbangan dari rakyat Aceh sehingga bisa dibeli pesawat kepresidenan.

Zaini Abdullah masih aktif sebagai Gubernur Aceh berpesan agar senantiasa menjaga perdamaian Aceh. Pesan ini sebagaimana disampaikan oleh Wali Nanggroe, Tgk. Muhammad Hasan Ditiro saat pertama kalinya kembali ke Aceh sebelum wafat.

“Amanah Alm. Wali Nanggroe, pertama sekali  kembali ke Aceh, beliau berkata saya sudah kembali. Sebelum wafat, saat berpidato di Masjid Raya Baiturrahman, Alm. Wali Nanggroe berpesan, biaya perang sangat mahal, tapi biaya merawat perdamaian jauh lebih mahal,” ungkap Abu Doto.

Secara tegas Abu Doto sendiri mengaku paham bahwa warna merah, hitam dan putihnya perjuangan, tidak bisa dibelenggu dengan menjadi milik satu pihak saja. Jikapun ada yang berhak mengaku sebagai pewaris sah perjuangan adalah rakyat Aceh.

Abu Doto juga menyebutkan, perjuangan ini belum selesai. Meskipun ia mengaku harus keluar dari Partai Aceh, karena ia merasa partai tersebut telah mencabut paksa kehormatan dan nilai-nilai perjuangannya untuk rakyat Aceh.

“Kursi Aceh satu jangan dipimpin orang serakah yang kekuasaan itu dijadikan untuk bertikai satu sama lain,ujar Doto.

“Nilai perdamaian dan ketenangan hidup rakyat Aceh adalah hal yang jauh lebih penting sehingga menghasilkan kemakmuran untuk rakyat," pungkas Doto Zaini.[Dw]
Komentar

Tampilkan

Terkini