-->

Begini Kronologis Kerusuhan Bernuansa SARA di Tanjungbalai

30 Juli, 2016, 10.53 WIB Last Updated 2016-07-30T03:53:12Z

IST
MEDAN - Kerusuhan bernuansa suku agama ras dan antargolongan (SARA) terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumut, Jumat (29/7/2016) malam. Sejumlah vihara dan klenteng dibakar dan dirusak massa yang mengamuk. Aksi anarki terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Kejadian ini dipicu emosi warga terhadap sikap pasangan suami-istri di Jalan Karya, Tanjungbalai. Ribuan orang turun ke jalan setelah mendengar adanya kabar keluarga itu disebutkan melarang kumandang azan dari Masjid Al Makhsun.

Begini kronologis kejadian kerusuhan dipicu isu SARA tersebut :

Pada hari Jum'at tanggal 29 Juli 2015 sekitar pukul 21.00 WIB, di Jln. Karya Lingkungan II Kelurahan TB. Kota I Kecamatan Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai telah terjadi keributan antara salah satu masyarakat Etnis Tionghoa dengan beberapa masyarakat pribumi.

Adapun penyebab keributan bermula dari salah satu masyarakat  dari Etnis Tionghoa yang bernama Sdri. Erliana, umur 46 thn, Ibu Rumah Tangga,  memprotes dan melarang pengeras suara dari mushalla hingga memicu masyarakat pribumi ± 50 orang melakukan aksi spontanitas dengan cara melempari rumah Sdri. Erlina, dan melaporkan kejadian tersebut ke Kepling dan ke kantor Lurah TB.Kota I Kec.Tanjungbalai Selatan.

Pada pukul 21.35 WIB, Pengurus Musholla dan salah satu masyarakat Etnis Tionghoa yang bernama Sdri. Erlina dan suaminya beserta Kepling mendatangi Kantor Lurah Kelurahan TB.Kota I Jln. Juanda untuk didamaikan. Namun dikarenakan tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang ribut, akhirnya diarahkan ke Kantor Polsek Kota Tanjungbalai guna upaya perdamaian. Selain itu, Ketua MUI H. Syahron Sirait dan Sekretaris FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Sdr. Marolop berada di Polsek Kota Tanjungbalai guna membantu upaya perdamaian.

Selanjutnya pada Hari Minggu tanggal 30 Juli 2016 sekitar pukul 00.45 WIB, bertempat di Pantai Amor Jalan Asahan Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai telah terjadi pelemparan dan pembakaran mobil di Kelenteng Vihara Tri Ratna oleh masyarakat pribumi.

Pada pukul 01.45 WIB, massa melakukan pembakaran ysng kedua ke vihara (ruko) Jalan Jenderal Sudirman, massa yang melakukan pembakaran sekitar 1000 orang dari masyarakat pribumi.

Kondisi keamanan di Kota Tanjungbalai mulai terkendali setelah ratusan personel Brimob Asahan membubarkan kerumunan massa. Warga yang masih berada di luar rumah diminta menghentikan penyisiran rumah ibadah.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini